Negara Hadir! Kemlu Bebaskan Selebgram dari Myanmar, PPJNA 98 Puji Komitmen Presiden Prabowo

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Jakarta – Keberhasilan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) membebaskan selebgram Indonesia berinisial AP yang sempat ditahan di Myanmar mendapat apresiasi luas.
Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jaringan Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98), Anto Kusumayuda, menilai langkah tersebut sebagai bukti nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam melindungi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
AP ditahan sejak akhir Mei 2025 oleh otoritas Myanmar atas dugaan pelanggaran keimigrasian dan aktivitas digital yang dinilai sensitif. Proses pembebasan berjalan alot, mengingat kondisi politik Myanmar yang tidak stabil.
“Ini bukan sekadar penyelamatan selebgram, tapi simbol bahwa negara hadir dan responsif. Presiden Prabowo membuktikan perlindungan WNI bukan sekadar janji kampanye, tapi diwujudkan dalam kebijakan luar negeri yang konkret,” ujar Anto, Minggu (20/7/2025).
Menurutnya, keberhasilan diplomasi tersebut menunjukkan kolaborasi solid antarinstansi, termasuk aparat keamanan dan intelijen, yang bekerja senyap namun efektif. Anto juga menilai Menteri Luar Negeri Sugiono berhasil menjaga hubungan bilateral tanpa mengorbankan nilai kemanusiaan.
Ia menekankan pentingnya edukasi hukum dan budaya bagi WNI yang beraktivitas di luar negeri, terutama generasi muda yang berprofesi sebagai konten kreator atau influencer. “Aktivitas digital mereka bisa saja ditafsirkan berbeda oleh otoritas setempat. Perlu sosialisasi menyeluruh agar hal serupa tak terulang,” ucapnya.
Anto mendorong Kemlu menggandeng komunitas digital, agen perjalanan, hingga platform media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan risiko hukum di luar negeri.
PPJNA 98 menyebut, pembebasan AP menjadi tonggak penting diplomasi Indonesia. Jika pola ini terus berlanjut, Indonesia di bawah Prabowo akan dikenal bukan hanya karena kekuatan militernya, tetapi juga komitmen menjaga martabat WNI secara diplomatik dan humanistik.
“Ini pelajaran penting bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo, negara tidak akan membiarkan satu pun warganya terabaikan, bahkan dalam situasi paling kompleks sekalipun,” pungkas Anto. (*)