Marak Tenaga Kesehatan Buka Praktik Mandiri Secara Ilegal, LSM SOROD Nilai Ada Pembiaran Dari Dinkes Banyuwangi

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Ramainya kabar soal maraknya perawat kesehatan membuka praktik mandiri yang diduga tanpa mengantongi ijin di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus menjadi sorotan diberbagai kalangan.
Sebagian masyarakat menduga jika hal tersebut merupakan mal praktik lantaran menangani pasien tanpa ijin dari dinas kesehatan.
Selain diduga mal praktik, sebagian warga menilai jika peristiwa itu juga ada dugaan pembiaran yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Banyuwangi.
Hal tersebut disampaikan oleh Dedik Irawan, selaku Bendahara Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) SOROD, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kepada wartawan. Jum,at, (14/3/2025).
“Kami menduga ada pembiaran yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi,” katanya.
Kata bendahara LSM SOROD Banyuwangi, yang akrab di sapa Dedik, itu maraknya peristiwa tenaga kesehatan buka praktik mandiri yang diduga tanpa mengantongi ijin tidak mungkin jika Dinkes Banyuwangi, tidak mengetahuinya.
“Penanggung jawab para tenaga kesehatan ini adalah Dinkes, jadi menurut kami yang bertanggung jawab atas dugaan praktik ilegal kesehatan ini adalah dinas kesehatan,” ujarnya.
Kepada wartawan Dedik, mengaku jika lembaganya tidak hanya akan berkirim surat ke Dinas Kesehatan, Bupati, DPRD Banyuwangi, Gubernur, Menteri Kesehatan dan Presiden Prabowo saja. Namun bendahara LSM SOROD Kabupaten Banyuwangi, tersebut juga akan meminta Hearing ke DPRD Banyuwangi.
“Kami juga akan membawa persoalan ini ke hearing DPRD Banyuwangi,” pungkasnya.
Sebelumnya salah satu perawat atau mantri asal Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, dikabarkan telah membuka praktik mandiri. Selain buka praktik dirumahnya, Aminudin, juga melayani panggilan kerumah pasien
Diduga tenaga kesehatan asal Desa Grajagan, tersebut membuka praktik mandiri secara ilegal alias tidak mempunyai ijin dari Dinkes Banyuwangi, Jawa Timur.
Namun sayang hingga berita ini ditulis wartawan belum berhasil mengkonfirmasi pihak Dinkes Kabupaten Banyuwangi. (*)