Mahasiswa UPN Jatim Gaungkan Moderasi Beragama di Panti Asuhan

Jurnalis: Azzahra Bahiyyah

Kabar Baru, Surabaya – Sekelompok mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa sosialisasi bertema “Hidup Rukun dalam Perbedaan dan Peran Moderasi Beragama sebagai Upaya Pencegahan Konflik Sosial di Masyarakat Multikultural” di Panti Asuhan Aisyahtong Mariyam, Kamis (12/12).

Kegiatan ini berlangsung di Panti Asuhan Aisyahtong Mariyam yang beralamat di Jl. Perlis Selatan No.29, RT.005/RW.04, Perak Timur, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur. Sosialisasi diikuti oleh pengurus panti serta anak-anak asuh dengan antusias.

Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini, khususnya dalam lingkungan masyarakat multikultural. Para mahasiswa menyampaikan pentingnya sikap saling menghormati, toleransi, serta hidup rukun di tengah perbedaan latar belakang agama, budaya, dan sosial.

Salah satu perwakilan mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
“Melalui penyuluhan ini, kami berharap anak-anak panti dapat memahami bahwa perbedaan bukanlah sumber konflik, melainkan kekuatan untuk membangun kebersamaan dan harmoni sosial,” ujarnya.

Materi disampaikan secara interaktif melalui penjelasan poster, diskusi, kuis, serta simulasi sederhana tentang cara menyikapi perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak panti juga diajak berdialog mengenai pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan yang beragam.

Pengurus Panti Asuhan Aisyahtong Mariyam menyambut baik kegiatan tersebut dan mengapresiasi kontribusi para mahasiswa. Menurutnya, penyuluhan ini memberikan wawasan baru serta pembelajaran karakter yang sangat bermanfaat bagi anak-anak asuh.
“Kegiatan seperti ini sangat positif karena membantu anak-anak memahami nilai toleransi dan kebersamaan sejak dini,” tuturnya.

Para peserta mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut karena materi yang disampaikan mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
“Kami jadi lebih mengerti bagaimana cara menghargai perbedaan dan hidup rukun dengan siapa saja,” ungkap salah satu anak panti.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya moderasi beragama sebagai upaya pencegahan konflik sosial, khususnya di tengah masyarakat yang majemuk. Acara ditutup dengan pembagian snack, foto bersama, serta ajakan untuk terus menjaga persatuan, toleransi, dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.