Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tingkatkan Kompetensi Guru di Desa Krendowahono Melalui Pelatihan Canva

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, 10 Agustus 2024 – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 berhasil melaksanakan program monodisiplin yang bertajuk “Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pembelajaran Canva untuk Branding Sekolah Beserta Kegiatan-Kegiatan di Dalamnya.” Program ini bertujuan untuk memberikan pembimbingan dasar penggunaan aplikasi Canva guna mendukung branding sekolah dan mengembangkan proses pembelajaran di lingkungan sekolah.
Program ini dilaksanakan di dua sekolah di Desa Krendowahono, yaitu SDN 02 Krendowahono dan MI Muhammadiyah Krendowahono. Di SDN 02 Krendowahono, kegiatan berlangsung pada 7 Agustus, sementara di MI Muhammadiyah Krendowahono, pelatihan dilakukan secara rutin sebanyak empat kali, yakni pada tanggal 20 Juli, 27 Juli, 31 Juli, dan 10 Agustus. Setiap sesi dihadiri dengan antusiasme tinggi dari para guru.
Faris Naufal Izzatur Rahman, mahasiswa program studi Informatika, Fakultas Sains dan Matematika, memimpin program ini. Faris memberikan pelatihan dasar mengenai penggunaan aplikasi Canva, mulai dari pembuatan akun baru, memulai desain, hingga pembuatan presentasi, sertifikat, dan video.
Dalam keterangannya, Faris menyatakan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk mengenalkan dan memaksimalkan potensi pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan. “Kami berharap dengan adanya pelatihan Canva ini, pendidikan di Desa Krendowahono dapat lebih maksimal dengan meningkatnya kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi,” ujarnya.

Pelatihan ini mencakup sesi teori dan praktik. Di awal, peserta diberikan pemahaman singkat mengenai desain grafis dan pengenalan aplikasi Canva, termasuk kelebihan dan kekurangannya. Pada sesi praktik, para guru dibimbing untuk mengeksplorasi berbagai fungsi yang dimiliki oleh Canva. Di akhir sesi, disediakan buku panduan penggunaan Canva agar para guru dapat mengulang materi yang mungkin belum sepenuhnya dipahami.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan Desa Krendowahono dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan untuk meningkatkan kompetensi guru.