Legislator Gerinda Anwar Sadad, Eks Pimpinan DPRD Jatim Ditetapkan Tersangka oleh KPK

Jurnalis: Masudi

Kabar Baru, Jakarta- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan nama besar politikus Jawa Timur, Anwar Sadad, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (Pokmas) di lingkungan Pemprov Jatim tahun anggaran 2019–2022. Sadad, yang kini duduk sebagai anggota DPR RI, diduga turut menikmati aliran dana haram yang seharusnya ditujukan untuk kepentingan rakyat.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur, menegaskan bahwa penetapan Sadad bukanlah tanpa dasar. “Berdasarkan kecukupan alat bukti, KPK kemudian menetapkan 21 orang sebagai tersangka, termasuk Anwar Sadad,” ujar Asep dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (2/10).

Dalam konstruksi perkara, Anwar Sadad bersama stafnya Bagus Wahyudiono diduga menerima suap dari sejumlah pihak yang ingin memuluskan pencairan hibah. Sadad tidak sendiri, ia dijerat bersama mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi dan mantan Wakil Ketua DPRD Jatim Achmad Iskandar. Sementara 17 orang lain dari kalangan swasta hingga mantan pejabat daerah disangkakan sebagai pemberi suap.

KPK menduga praktik korupsi tersebut telah merusak hak masyarakat untuk menerima hibah yang layak. Alih-alih mensejahterakan warga, dana aspirasi justru dikutip oleh elite politik demi kepentingan pribadi. “Program yang mestinya bermanfaat, menjadi tidak optimal. Kualitas proyek fisik pun tidak sesuai dengan standar,” kata Asep menegaskan.

Skandal ini menjadi pukulan telak bagi Anwar Sadad yang dikenal sebagai salah satu figur senior di Jawa Timur. Publik kini menanti langkah KPK selanjutnya, termasuk kemungkinan menyeret aktor-aktor politik lain yang ikut bermain dalam bancakan dana hibah.