Langit Tuban Membara usai Ledakan Kilang Milik PT TPPI, Warga Panik dan Mengungsi

Jurnalis: Hanum Aprilia
Kabar Baru, Jatim – Ledakan hebat mengguncang kilang pengolahan minyak dan petrokimia milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pada Kamis (16/10/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
Suara ledakan yang terdengar hingga radius beberapa kilometer itu membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah.
Kepulan asap hitam pekat dan kobaran api terlihat membumbung tinggi dari area kilang, menciptakan kepanikan di sejumlah desa sekitar lokasi kejadian.
Warga Panik dan Mengungsi
Seorang warga, Kamtomo, menceritakan bahwa suara ledakan disusul kobaran api besar yang muncul tiba-tiba.
“Sekitar jam 12 siang, ada suara ledakan kecil, lalu api membesar. Asapnya hitam pekat sekali,” ujarnya.
Ia mengatakan, warga Desa Tasikharjo banyak yang berlari ke Pantai Panduri untuk menyelamatkan diri, sementara warga Desa Remen memilih mengungsi ke balai desa.
“Kami takut asapnya beracun, soalnya ini pabrik kimia,” tambahnya.
Warga lain, Hanafi (51), juga mengaku mendengar ledakan keras setelah sempat keluar asap selama beberapa menit.
“Tiba-tiba terdengar suara ‘duar!’ besar sekali. Api langsung membubung tinggi,” ujarnya.
Minim Informasi dari Pihak Perusahaan
Selain panik, warga mengeluhkan minimnya informasi dari pihak TPPI. Hanafi menilai perusahaan terlambat memberikan peringatan.
“Nggak ada imbauan sama sekali. Alarm juga telat bunyinya,” katanya kesal.
Kepala Desa Tasikharjo, Damuri, mengaku langsung bergerak setelah mendapat kabar dari anaknya bahwa kilang TPPI terbakar. Namun, upaya menghubungi pihak perusahaan tidak membuahkan hasil.
“Saya telepon semua kontak penting di TPPI, tapi tidak ada yang menjawab. Harusnya ada koordinasi, minimal memberi tahu kami di desa agar bisa ambil langkah cepat,” ujarnya.
Damuri akhirnya menginstruksikan penggunaan pengeras suara masjid untuk mengimbau warga segera evakuasi.
“Semua panik, lari sendiri-sendiri. Untungnya tidak ada korban jiwa,” tuturnya.
Meski begitu, ia menyebut banyak warga mengalami trauma mendalam, terutama anak-anak yang harus dipulangkan dari sekolah akibat asap tebal yang menutupi langit desa.
Warga Tuntut Relokasi dan Dialog Terbuka
Insiden kebakaran ini bukan yang pertama kali terjadi di kompleks kilang TPPI. Warga mengaku sudah lama meminta relokasi permukiman dan dialog resmi karena khawatir terhadap risiko kebocoran gas dan pencemaran udara. Namun, permintaan itu belum ditindaklanjuti pihak perusahaan.
“Sejak dulu kami minta dialog dan relokasi, tapi tak pernah direspons. Setelah kebakaran ini, kami akan bersurat ke DPRD Tuban, Bupati, dan Kementerian Perindustrian. Ini bukan protes semata, tapi demi keselamatan warga,” tegas Damuri.
Ia juga menekankan rencana mengajukan audiensi terbuka dengan manajemen TPPI agar masyarakat mendapat penjelasan resmi mengenai dampak dan langkah antisipasi ke depan.
Api Berhasil Dikendalikan Setelah 40 Menit
Sekitar 40 menit setelah ledakan, api berhasil dikendalikan, meski asap hitam masih mengepul di langit Tasikharjo. Aparat keamanan bersama tim pemadam kebakaran terus melakukan pendinginan area dan memastikan tidak ada potensi ledakan lanjutan.
Profil Singkat PT TPPI
PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengilangan minyak bumi dan industri petrokimia.
Perusahaan ini memproduksi berbagai bahan kimia dan bahan bakar seperti paraxylene, benzene, toluene, solar, LPG, serta bensin RON 88 dan RON 92.
Kilang TPPI beroperasi secara komersial sejak 1 Agustus 2006, dengan kapasitas produksi mencapai 600.000 ton Paraxylene dan 300.000 ton Benzene per tahun, serta 66.000 barel bensin RON 88 dan 59.000 barel Pertamax per hari.
Selain itu, TPPI juga mampu menghasilkan LPG hingga 480 metrik ton per hari dan mengolah 100.000 barel kondensat atau naphta setiap harinya.