Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Kritik Generasi Muda atas Arah Pembangunan Desa Sakra Selatan

Jurnalis:

Kabar Baru, Lombok Timur – Arah pembangunan Desa Sakra Selatan, Lombok Timur, kembali menjadi sorotan publik. Sejumlah kalangan menilai kebijakan pembangunan desa terlalu terfokus pada proyek fisik, sementara investasi pada sumber daya manusia, khususnya generasi muda, masih kurang mendapat perhatian.

Berdasarkan data kependudukan tahun 2025, sekitar 29,64 persen warga Sakra Selatan masih tidak atau belum sekolah. Sementara itu, 17 persen penduduk tercatat sebagai pelajar dan mahasiswa. Angka tersebut menunjukkan adanya potensi besar sekaligus tantangan bagi desa dalam menyiapkan generasi muda sebagai penggerak pembangunan. Namun, program kepemudaan yang masuk dalam perencanaan desa dinilai masih sebatas formalitas, misalnya melalui agenda “pembangunan pemuda dan olahraga”. Sebaliknya, anggaran lebih banyak diarahkan untuk pembangunan fisik seperti jalan, drainase, dan sarana transportasi.

Jasa Penerbitan Buku

“Selama ini pemerintah desa hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, sementara isu pendidikan dan pemberdayaan pemuda masih terabaikan,” kata Fathurrohim, pemuda asal Sakra Selatan.

Ia juga menyoroti transparansi dan akuntabilitas pembangunan desa yang dianggap masih bersifat administratif. Menurutnya, laporan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan terlihat sekadar formalitas tanpa adanya indikator capaian yang jelas.

“Pengadaan ambulans memang masuk dalam prioritas program, tapi anggarannya hanya dialokasikan untuk operasional. Hal ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai efektivitas sekaligus transparansi penggunaan dana desa,” tambahnya.

Kondisi tersebut, lanjut Fathurrohim, memperkuat anggapan bahwa pembangunan desa selama ini hanya sebatas rutinitas tahunan, tanpa strategi jangka panjang yang berpihak pada masyarakat, khususnya generasi muda.

Kritik ini juga mencuat seiring situasi nasional di mana Indonesia tengah menghadapi bonus demografi, dengan mayoritas penduduk berada pada usia produktif. Tanpa adanya investasi serius dalam bidang pendidikan dan pelatihan pemuda, peluang besar ini dikhawatirkan justru menjadi beban sosial.

“Desa tidak cukup hanya membangun jalan. Yang lebih penting adalah membangun generasi yang akan berjalan di atasnya. Jika pemuda terus dipinggirkan, maka pembangunan desa akan kehilangan maknanya,” tutup pria yang akrab disapa Ohim tersebut.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store