Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Ketergantungan Sektor Primer di Jawa Timur: Tantangan dan Peluang

Kabarbaru.co
Penulis adalah Mukhammad Khafi Afifudin, Mahasiswa Program Magister Sains Hukum dan Pembangunan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Airlangga (Dokumen/Kabarbaru).

Editor:

Kabarbaru, Opini – Jawa Timur, sebagai salah satu provinsi terpadat di Indonesia, memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Sektor primer, yang mencakup pertanian, perikanan, dan pertambangan, menjadi tulang punggung ekonomi daerah ini.

Meskipun terdapat upaya diversifikasi ekonomi, ketergantungan terhadap sektor primer masih sangat tinggi. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang ketergantungan sektor primer di Jawa Timur, dampaknya terhadap masyarakat, serta tantangan yang dihadapi.

Jasa Penerbitan Buku

Pada tahun 2023, kontribusi sektor primer terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur tercatat mencapai 30%. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun sektor sekunder dan tersier mulai berkembang, sektor primer masih menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, sektor pertanian, yang mencakup tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, menyumbang sekitar 15% dari total PDRB. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sektor ini bagi ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat setempat (BPS, 2023).

Salah satu contoh konkret dari ketergantungan ini dapat dilihat pada komoditas padi. Jawa Timur merupakan salah satu penghasil padi terbesar di Indonesia, dengan luas lahan pertanian mencapai 1,7 juta hektar.

Pada tahun 2022, produksi padi di Jawa Timur mencapai 10,5 juta ton, menjadikannya sebagai penyumbang utama ketahanan pangan nasional (Kementerian Pertanian, 2022).

Namun, ketergantungan yang tinggi terhadap satu komoditas ini juga berisiko. Perubahan iklim, seperti cuaca ekstrem dan pola hujan yang tidak menentu, dapat mengganggu produksi padi dan berdampak pada ekonomi masyarakat petani.

Selain pertanian, sektor perikanan juga menjadi bagian penting dari sektor primer di Jawa Timur. Dengan garis pantai sepanjang 3.200 km, provinsi ini memiliki potensi perikanan yang sangat besar.

Pada tahun 2023, produksi perikanan di Jawa Timur mencapai 1,2 juta ton, dengan kontribusi dari budidaya ikan dan penangkapan ikan laut.

Namun, ketergantungan terhadap sektor ini juga menghadapi tantangan, seperti penurunan populasi ikan akibat penangkapan berlebih dan pencemaran laut (Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, 2023).

Ketergantungan terhadap sektor primer tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial. Banyak masyarakat di pedesaan yang bergantung pada sektor pertanian dan perikanan sebagai sumber mata pencaharian utama. Menurut data BPS, sekitar 40% penduduk Jawa Timur bekerja di sektor pertanian.

Namun, ketergantungan ini juga membuat mereka rentan terhadap fluktuasi harga komoditas dan perubahan cuaca. Sebagai contoh, harga padi yang anjlok pada tahun 2023 akibat overproduksi menyebabkan banyak petani mengalami kerugian dan terpaksa menjual aset untuk bertahan hidup (Kementerian Pertanian, 2023).

Dari perspektif pembangunan berkelanjutan, ketergantungan pada sektor primer juga menimbulkan tantangan. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi dan penurunan kualitas tanah.

Pada tahun 2023, luas lahan pertanian yang mengalami penurunan kualitas mencapai 200.000 hektar, yang sebagian besar disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2023).

Hal ini menjadi perhatian serius, terutama dengan adanya peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengatur perlunya menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor primer, perlu ada upaya diversifikasi ekonomi. Pemerintah daerah telah meluncurkan berbagai program untuk mendorong pengembangan sektor sekunder dan tersier, seperti industri pengolahan dan pariwisata.

Misalnya, program pengembangan industri pengolahan hasil pertanian diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi produk pertanian dan meningkatkan pendapatan petani.

Selain itu, pengembangan pariwisata berbasis alam di daerah pesisir juga dapat membuka peluang baru bagi masyarakat setempat dan mengurangi ketergantungan pada sektor primer (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, 2023).

Dalam kesimpulannya, ketergantungan sektor primer di Jawa Timur memberikan gambaran yang kompleks mengenai dinamika ekonomi dan sosial. Sektor pertanian dan perikanan masih menjadi andalan, namun tantangan yang dihadapi memerlukan perhatian serius dari semua pihak.

Diversifikasi ekonomi dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan menjadi kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Jawa Timur.

Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan ketergantungan ini dapat berkurang, dan masyarakat dapat beralih ke sumber pendapatan yang lebih beragam dan berkelanjutan.

Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatasi ketergantungan sektor primer ini. Melalui kebijakan yang tepat, pemerintah dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan sektor-sektor lain.

Salah satu kebijakan yang sedang dijalankan adalah Program Pembangunan Infrastruktur Pertanian, yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi distribusi hasil pertanian (Kementerian Pertanian, 2023).

Selain itu, peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani juga memberikan landasan hukum untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Dengan adanya perlindungan hukum, petani diharapkan dapat lebih berdaya dan tidak terjebak dalam ketergantungan yang merugikan.

Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan juga sangat penting untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja agar dapat beradaptasi dengan perubahan ekonomi.

Selain itu, penyuluhan tentang praktik pertanian dan perikanan yang berkelanjutan harus ditingkatkan agar masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana.

Dalam kesimpulannya, ketergantungan sektor primer di Jawa Timur memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian dan masyarakat.

Meskipun sektor pertanian, perikanan, dan pertambangan memiliki potensi besar, tantangan yang dihadapi harus diatasi agar dapat menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.

Upaya diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif menjadi langkah yang penting untuk mengurangi ketergantungan ini. Dengan kolaborasi yang baik antara semua pihak, Jawa Timur dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih seimbang dan berkelanjutan di masa yang akan datang.

Penulis adalah Mukhammad Khafi Afifudin, Mahasiswa Program Magister Sains Hukum dan Pembangunan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Airlangga.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store