Kemenag Kukuhkan Pengurus Kerukunan Desa Pabuaran, Dorong Toleransi dari Akar Rumput

: Ramdani

Kabar Baru, Bogor — Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) menegaskan pentingnya peran desa sebagai garda terdepan dalam menjaga kerukunan umat beragama. Komitmen ini diwujudkan melalui pengukuhan pengurus Lembaga Kerukunan Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, yang berlangsung di Hotel Ibis Styles Serpong, BSD City, Senin (16/6).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Desa Sadar Kerukunan (DSK) dan difasilitasi langsung oleh PKUB Kemenag. Hadir dalam acara tersebut para tokoh agama, aparat desa, perwakilan Kemenag Kabupaten Bogor, serta para pegiat kerukunan dari masyarakat sekitar.

Kepala PKUB Kemenag, Dr. Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag., M.Ed., menegaskan bahwa program DSK tidak boleh berhenti pada deklarasi semata. Menurutnya, kerukunan harus diwujudkan melalui tindakan nyata yang berdampak langsung pada kehidupan sosial masyarakat.

“Kerukunan bukan sekadar wacana, tapi harus hadir dalam perilaku, kegiatan, dan pola hidup warga. Dan desa adalah tempat terbaik untuk memulainya,” ujar pria yang akrab disapa Gus Adib.

Ia menambahkan, sejak 2016 Kemenag telah membentuk lebih dari 450 Desa Sadar Kerukunan di berbagai daerah. Namun, penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia masih diperlukan agar desa-desa tersebut mampu menjaga harmoni secara berkelanjutan.

Pengukuhan pengurus Lembaga Kerukunan Desa Pabuaran dilakukan langsung oleh Kepala Desa Pabuaran, Mad Husin, melalui Keputusan Kepala Desa Nomor 400.6.2/21/Kpts-Kepdes-PKDP/VI/2025. Acara ini turut disaksikan oleh tokoh agama, masyarakat, serta perwakilan instansi pemerintah.

Menambahkan penjelasan, Hery Susanto, S.S., M.AP., selaku Kepala Bidang Bina Lembaga Kerukunan Agama dan Lembaga Keagamaan PKUB, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari proses pembinaan yang berkelanjutan. “Ada tiga sasaran utama dari kegiatan ini. Pertama, penguatan legalitas lembaga kerukunan melalui pengesahan kepengurusan, penyusunan program kerja, dan penetapan AD/ART. Kedua, peningkatan kapasitas pengurus melalui pelatihan keterampilan dasar dalam mengelola forum dan merancang kegiatan yang menyentuh kebutuhan warga,” jelas Hery.

Sasaran ketiga, lanjutnya, adalah mendorong inovasi kegiatan berbasis kolaborasi antara masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah desa. Dengan status sebagai desa percontohan kerukunan, Desa Pabuaran diharapkan dapat menjadi model praktik baik yang bisa direplikasi di daerah lain.

Selain pengukuhan, acara juga diisi dengan sesi penguatan kelembagaan dan dialog antarwarga seputar tantangan dan peluang menjaga keharmonisan di masyarakat majemuk. Tim fasilitator PKUB turut menyampaikan materi tentang manajemen kerukunan, strategi komunikasi sosial, serta pentingnya peran generasi muda dalam gerakan moderasi beragama.

Dengan dukungan berbagai pihak dan semangat gotong royong masyarakat, Kementerian Agama berharap Lembaga Kerukunan Desa Pabuaran dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain, baik di Kabupaten Bogor maupun secara nasional.