Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Isu Terkini dan Kesetaraan Siswa dalam Dunia Pendidikan: Sebuah Tinjauan Kritis

Editor:

Penulis : Magfira Annisa Fitri, Universitas Indraprasta PGRI

Pendidikan adalah fondasi penting bagi pembangunan suatu bangsa. Melalui pendidikan, individu dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi secara aktif dalam masyarakat. Namun, dunia pendidikan saat ini dihadapkan pada berbagai isu terkini yang menuntut perhatian dan penanganan serius. Salah satu isu krusial adalah kesetaraan siswa dalam mengakses pendidikan berkualitas. Esai ini akan menganalisis beberapa isu terkini dalam dunia pendidikan, menelaah konsep kesetaraan siswa, dan memberikan rekomendasi terkait target kurikulum untuk mewujudkan kesetaraan tersebut.

Jasa Penerbitan Buku

Isu-Isu Terkini dalam Dunia Pendidikan

Perkembangan dunia yang pesat membawa berbagai tantangan baru dalam dunia pendidikan. Beberapa isu terkini yang mengemuka antara lain:

  1. Kesenjangan Akses Pendidikan

Kesenjangan akses pendidikan masih menjadi masalah di Indonesia. Anak-anak dari keluarga miskin atau yang tinggal di daerah terpencil seringkali kesulitan mendapatkan pendidikan berkualitas 1. Mayoritas guru cenderung mengajar di daerah perkotaan, sementara sedikit yang bersedia mengajar di daerah terpencil 2, sehingga distribusi sumber daya guru tidak merata.

  1. Kualitas Guru

Kualitas guru merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan. Di Indonesia, kualitas guru masih menjadi sorotan. Rendahnya kompetensi dan kemampuan mengajar guru menjadi salah satu faktor penghambat peningkatan mutu pendidikan.

  1. Relevansi Kurikulum

Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan zaman dan perkembangan masyarakat. Kurikulum yang dinamis dan inovatif diperlukan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan 3. Di dunia yang terus berkembang pesat saat ini, pengembangan soft skill sangat penting untuk kesuksesan di abad ke-21 4.

  1. Penggunaan Teknologi

Perkembangan teknologi memberikan peluang besar dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, interaktif, dan personal 5. Namun, kesenjangan digital dan keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Perspektif dari Organisasi Internasional

Bank Dunia, dalam laporannya tentang pendidikan Indonesia, menyoroti perlunya memperkuat keterampilan dasar, terutama dalam literasi dan numerasi, untuk memastikan bahwa siswa memiliki fondasi penting untuk pembelajaran di masa depan 6. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengakui tantangan serius yang dihadapi pendidikan Indonesia 7. Isu-isu ini – akses yang tidak merata, kualitas guru yang bervariasi, relevansi kurikulum, dan kesenjangan digital – menciptakan hambatan yang signifikan untuk mencapai kesetaraan siswa dalam pendidikan. Siswa dari latar belakang kurang mampu, mereka yang berada di daerah terpencil, atau mereka yang memiliki disabilitas seringkali menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mengakses pendidikan berkualitas karena faktor-faktor ini. Mengatasi masalah ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil.

Kesetaraan Siswa dalam Pendidikan

Kesetaraan siswa dalam pendidikan merupakan prinsip fundamental yang menjamin setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi diri melalui pendidikan, tanpa terkecuali. Konsep kesetaraan siswa ini didukung oleh beberapa teori pendidikan, di antaranya:

  1. Teori Pendidikan Kritis: Teori ini menekankan pentingnya pendidikan yang membebaskan dan memberdayakan siswa untuk berpikir kritis terhadap realitas sosial 8. Pendidikan kritis mengarahkan siswa untuk memahami dan mengubah struktur kekuasaan yang menciptakan ketidakadilan dan marginalisasi.
  2. Teori Konstruktivisme Sosial: Teori ini menekankan bahwa pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial dan pengalaman individu. Dalam konteks kesetaraan siswa, teori ini mengharuskan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai keberagaman siswa.
  3. Teori Multiple Intelligences: Teori ini menyatakan bahwa setiap individu memiliki berbagai jenis kecerdasan. Dalam konteks kesetaraan siswa, teori ini mengharuskan guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang bervariasi dan mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda.

Kerangka teoretis ini memberikan landasan yang kuat untuk memahami pentingnya kesetaraan siswa. Lebih lanjut, beberapa argumen kunci memperkuat perlunya praktik pendidikan yang adil:

  1. Hak atas Pendidikan: Setiap individu memiliki hak atas pendidikan yang dijamin oleh konstitusi dan peraturan perundang-undangan 9. Negara berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut tanpa diskriminasi.
  2. Pentingnya Keberagaman: Keberagaman merupakan kekayaan yang harus dihargai dan dirayakan dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang mengedepankan keberagaman akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung perkembangan siswa secara optimal.
  3. Dampak Positif Pendidikan Inklusif: Pendidikan inklusif memberikan dampak positif bagi semua siswa, baik siswa dengan kebutuhan khusus maupun siswa reguler.

Tabel Kurikulum untuk Mewujudkan Kesetaraan Siswa

Kurikulum merupakan salah satu instrumen penting untuk mewujudkan kesetaraan siswa dalam pendidikan. Kurikulum Nasional Indonesia saat ini menganut kerangka Kurikulum Merdeka, yang menawarkan sekolah berbagai tingkat fleksibilitas dalam menerapkan kurikulum. Namun, perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap target kurikulum agar lebih efektif dalam mewujudkan kesetaraan siswa. Beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan antara lain:

 

Rekomendasi Penjelasan/Contoh
Mengembangkan Kurikulum yang Responsif terhadap Keberagaman Kurikulum harus mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda, baik dari segi akademik, sosial, budaya, maupun ekonomi. Materi pembelajaran harus disajikan dengan beragam metode dan media untuk memenuhi gaya belajar siswa yang beragam. Misalnya, menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi, di mana guru menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu siswa.
Mengintegrasikan Nilai-nilai Kesetaraan dan Inklusi Kurikulum harus mengintegrasikan nilai-nilai kesetaraan, inklusi, dan penghormatan terhadap keberagaman dalam setiap mata pelajaran. Hal ini dapat dilakukan melalui pemilihan materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian yang mencerminkan nilai-nilai tersebut. Misalnya, menggunakan pendekatan pedagogi yang relevan secara budaya, yang mengakui dan menghargai latar belakang budaya siswa yang beragam.
Meningkatkan Aksesibilitas Kurikulum Kurikulum harus dapat diakses oleh semua siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan materi pembelajaran dalam berbagai format, seperti braille, audio, dan video, serta menyediakan fasilitas pendukung bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Misalnya, menerapkan prinsip-prinsip Universal Design for Learning (UDL) untuk menciptakan lingkungan belajar yang fleksibel dan dapat diakses oleh semua siswa.
Memberdayakan Guru dalam Menerapkan Kurikulum yang Inklusif Guru memiliki peran krusial dalam menerapkan kurikulum yang inklusif. Oleh karena itu, guru perlu dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mendukung kesetaraan siswa. Program pelatihan dan pendampingan guru perlu diintensifkan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam menerapkan kurikulum yang inklusif. Misalnya, memberikan pelatihan kepada guru tentang strategi pengajaran inklusif, manajemen kelas yang beragam, dan penilaian yang adil bagi semua siswa.

 

Dalam mengembangkan kurikulum yang lebih inklusif, penting untuk memperhatikan contoh dari kurikulum internasional. Kurikulum Cambridge, misalnya, menekankan fleksibilitas dan pembelajaran yang dipersonalisasi. Pendekatan serupa dapat diintegrasikan ke dalam konteks Indonesia untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih responsif terhadap kebutuhan siswa yang beragam. Selain itu, Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum operasional satuan pendidikan yang relevan dengan konteks dan kebutuhan siswa.

Target Kurikulum Khusus untuk Mewujudkan Kesetaraan Siswa dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

Kurikulum merupakan salah satu instrumen penting untuk mewujudkan kesetaraan siswa dalam pendidikan. Kurikulum Nasional Indonesia saat ini menganut kerangka Kurikulum Merdeka, yang menawarkan sekolah berbagai tingkat fleksibilitas dalam menerapkan kurikulum. Salah satu strategi kunci dalam Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan kesetaraan siswa adalah penerapan pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakui dan merespon keragaman siswa di kelas. Guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan belajar setiap siswa, baik dari segi kesiapan belajar, minat, maupun gaya belajar .

Target Kurikulum yang Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi:

Untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi secara efektif, target kurikulum perlu direvisi dan diperbaiki agar lebih responsif terhadap kebutuhan siswa yang beragam. Berikut beberapa rekomendasi:

  1. Fleksibilitas dalam Capaian Pembelajaran:
  • Kurikulum perlu menyediakan capaian pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda, memungkinkan siswa untuk mencapai target sesuai dengan kemampuan mereka.
  • Guru perlu memiliki fleksibilitas dalam memilih materi dan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.
  1. Pengembangan Asesmen Diagnostik:
  • Kurikulum perlu menekankan pentingnya asesmen diagnostik untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa di awal pembelajaran.
  • Guru perlu dilatih untuk menggunakan berbagai instrumen asesmen diagnostik yang valid dan reliabel.
  1. Variasi Strategi dan Metode Pembelajaran:
  • Kurikulum perlu mendorong guru untuk menggunakan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, dan pembelajaran mandiri.
  • Guru perlu memiliki kebebasan dalam memilih model-model pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran.
  1. Pemanfaatan Teknologi Digital:
  • Kurikulum perlu mengintegrasikan penggunaan teknologi digital untuk memfasilitasi pembelajaran berdiferensiasi, seperti platform e-learning dan aplikasi pendidikan.
  • Guru perlu dibekali dengan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan interaktif.
  1. Pengembangan Lingkungan Belajar yang Inklusif:
  • Kurikulum perlu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung, di mana setiap siswa merasa dihargai dan nyaman untuk belajar.
  • Guru perlu mengembangkan sikap positif terhadap keberagaman siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi.

Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara efektif, Kurikulum Merdeka dapat menjadi instrumen yang kuat dalam mewujudkan kesetaraan siswa dalam pendidikan.

Kesimpulan

Isu-isu terkini dalam dunia pendidikan menuntut perhatian dan penanganan yang serius dari semua pihak. Kesetaraan siswa dalam mengakses pendidikan berkualitas merupakan hal yang fundamental dan harus diwujudkan melalui berbagai upaya, termasuk melalui pengembangan kurikulum yang responsif, inklusif, dan aksesibel. Pemerintah, pendidik, orang tua, dan masyarakat memiliki peran penting dalam mewujudkan kesetaraan dalam pendidikan. Dengan mewujudkan kesetaraan siswa dalam pendidikan, kita dapat memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai kesetaraan siswa merupakan proses yang berkelanjutan dan memerlukan komitmen jangka panjang dari semua pemangku kepentingan.

 

Sumber

  1. Analisis 10 Tantangan Utama Masalah Pendidikan dan Solusinya, diakses Desember 27, 2024, https://psfoutreach.com/masalah-pendidikan-menganalisis-10-tantangan-utama-dan-solusinya/
  2. Education in Indonesia : from crisis to recovery – World Bank Documents and Reports, diakses Desember 27, 2024, https://documents.worldbank.org/en/publication/documents-reports/documentdetail/558971468752104023/indonesia-education-in-indonesia-from-crisis-to-recovery
  3. Hak Warga Negara dalam Memperoleh Pendidikan – JDIH Kota Probolinggo, diakses Desember 27, 2024, https://jdih.probolinggokota.go.id/2023/05/03/hak-warga-negara-dalam-memperoleh-pendidikan/
  4. Relevansi Kurikulum Merdeka Belajar dengan Model Pembelajaran Abad 21 dalam Perkembangan Era Society 5.0 | Indarta | EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, diakses Desember 27, 2024, https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/2589
  5. Penggunaan Teknologi dalam Dunia Pendidikan Tanpa Menghilangkan Nilai – Journal on Education, diakses Desember 27, 2024, https://jonedu.org/index.php/joe/article/download/6767/5400/
  6. Estimasi Dampak COVID-19 pada Sistem Pembelajaran dan Pendapatan di Indonesia – Cara Mengubah Arus – World Bank Documents and Reports, diakses Desember 27, 2024, https://documents1.worldbank.org/curated/en/211871597656902862/pdf/Estimates-of-COVID-19-Impacts-on-Learning-and-Earning-in-Indonesia-How-to-Turn-the-Tide.pdf
  7. Kemendikbud Akui Masalah Nyata ‘Rapor Merah’ Pendidikan RI – CNN Indonesia, diakses Desember 27, 2024, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210504093301-20-638182/kemendikbud-akui-masalah-nyata-rapor-merah-pendidikan-ri
  8. FILSAFAT DAN AKAR TEORI PEDAGOGI KRITIS – Universitas Negeri Yogyakarta, diakses Desember 27, 2024, https://www.uny.ac.id/id/berita/filsafat-dan-akar-teori-pedagogi-kritis
  9. STUDI LITERATUR: PENTINGNYA PENERAPAN PEMAHAMAN TENTANG KEBERAGAMAN – Seminar Nasional Hasil Riset & Pengabdian – Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, diakses Desember 27, 2024, https://snhrp.unipasby.ac.id/prosiding/index.php/snhrp/article/view/542/480/

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store