Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Gadis Pendengar Kematian

Gambar Ilustrasi (Foto: Dok/Ist).

Editor:

Kabar Baru, Kolom- Hari mulai mendung, hujan pun akan segera tiba dan tinggal menunggu kabarnya saja akan turun . Waktu itu menunjukkan pukul tiga sore,dan aku sedang menikmati irama bacaan Novel karya Wisnu Maulana yang berjudul ketua osis koplak,di salah satu perpustakaan daerah ku.

Jasa Penerbitan Buku

Suasana yang sudah begitu dingin akibat riuh nya angin yang membawa tentang hadirnya hujan dan perlahan mulai masuk ke dalam ruang ruang baca di perpustakaan.

” Ah, hari ini sudah mendung aja , padahal baru baca sedikit novel ini ” gumam diriku sembari membuka buka halaman Novel yang baru saja sampai pada halaman 32 itu.

Waktu waktu terus berlalu hingga tanpa ku sadari hujan pun turun membasahi tanah tanah kota yang sudah gersang. Hujan hujan ini mengguyur kota ku tanpa permisi , tanpa memberikan kabar tentang kehadiran rintik rintik nya . Hingga menyapu jalanan kota ku dengan air yang membawa keberkahan. Dan mungkin ditengah deras rintiknya itu membawa pesan pesan tentang kisah perjalanan yang tak tersampaikan.

Saat hujan telah tiba aku masih sibuk dengan pekerjaan ku . Pekerjaan yang mungkin saat ini menjadi terlangka di negeri ini . Ya, membaca itulah pekerjaan baru ku . Memang terlihat sederhana bahkan tidak menarik bagi ribuan orang , akan tetapi hampir setiap orang tidak pernah tahu kalau ribuan orang hebat di dunia ini terlahir dahulu dari pekerjaan itu, hingga pada akhirnya mereka bisa menjadi apa yang di impikan.

Hujan hujan pun mengguyur tanpa henti. Aku masih fokus dengan buku yang ada di genggaman tangan ku, tanpa menghiraukan tentang rintik rintik nya hujan yang syahdu.

Hingga berjalan nya waktu entah dari mana datangnya, tiba tiba seseorang mendekat kepadaku.

” Permisi kak , bolehkah duduk di sebelah kakak ? soalnya bangku bangku nya udah tidak ada yang kosong ” tanya salah seorang gadis yang masih menggunakan seragam putih abu abu . Dan Kemungkinan gadis itu pula masih seusiaku.

” Iya boleh kok silahkan , lagi pula ini perpustakaan daerah siapa saja boleh duduk dimanapun ” jawab diriku dengan nada pelan sembari menoleh ke gadis Putih abu abu itu.

Entah apa yang terjadi pada hari itu.meskipun suasana yang sudah begitu mencekam karena hujan dan riuhnya angin namun, perpustakaan daerah ku masih begitu rame . Mungkin karena pada hari itu terdapat bazar buku murah sehingga banyak puluhan manusia tertarik untuk membeli nya . Atau mungkin manusia manusia saat ini sudah mulai sadar untuk membaca yang manfaatnya begitu luar biasa bagi dirinya.

Tanpa basa basi dan lewat perjalanan waktu gadis itu tiba tiba bertanya kepadaku.

” Eh kamu apa aktivis osis kabupaten ya ? Kelihatannya kamu tidak begitu asing.Dan kayaknya kita pernah satu organisasi” tanya gadis itu tanpa menahan rasa malu , entah kenapa gadis itu menanyakan soal itu . Mungkin dia penasaran dengan seorang laki laki yang sedang asyik dengan buku ketua OSIS koplak nya.

” Iya benar tapi, kok kamu tahu aku aktivis osis ” tanya ku pada gadis putih abu abu itu.

Tanpa disadari dia pun mulai menjelaskan panjang lebar dan entah apa yang sedang saya pikirkan ternyata gadis di sebelah ku dahulu adalah rekan organisasi ku waktu masih SMP . Dan dia saat ini sedang bersekolah di salah satu SMA di kotaku . Kebetulan ia tahu aktivis osis karena teman sebangkunya yang juga menjadi aktivis osis yang sama seperti diriku.

Joki Tugas

” Kamu kok tumben ke sini sendirian ? ” Tanya ku dengan sedikit nada yang kalah saing dengan rintik nya hujan.

” Ya kebetulan aku habis pulang sekolah terus mampir ke sini . Sebenarnya sekalian juga nunggu jemputan bareng teman ” jawab gadis itu.

Setelah sekian lama waktu berselang,beberapa jam kemudian terdapat seseorang yang tiba tiba menyapa dari pintu luar. Orang tersebut menghampiri meja baca aku dengan gadis itu.

” Ayo kita pulang , sebelum hari mulai gelap ” kata orang itu kepada gadis yang di samping ku.

” Yaa baiklah kalau begitu ” gadis putih abu abu sebelah ku pun langsung menjawab nya dengan tegas dan jelas.

Dengan langkah kilat tiba tiba suara guntur terdengar hingga ruang ruang baca perpustakaan.

” Derrrrrrrrrr” ya kurang lebih seperti itulah bunyinya.

” Akhhhh” teriak gadis yang telah akrab dengan ku pada waktu SMP. Gadis itu pun langsung menutupi telinga dengan kedua tangan nya . Gadis sebelah ku ini begitu aneh bagiku karena berbeda dari manusia pada umumnya.

” Yakin mau pulang sekarang , hujan nya masih lebat tuh ” ketus diriku.

” Ibu kamu sudah menunggu di rumah kebetulan hari sudah mulai malam dan sebentar lagi juga perpustakaan akan di tutup , jadi ayo pulang ” jawab gadis yang baru saja menghampiri tempat duduk ku dengan gadis putih abu abu.

” Kelihatannya aku pulang dulu aku pamit ya ” kata gadis abu abu kepadaku.

” Iya silahkan hati hati di jalan , eh sebentar bolehkah aku meminta sesuatu ? Tanya diriku pada gadis abu abu itu.

“Apa itu ? ”

” Boleh minta nomor WhatsApp kamu ? ” Dengan tanpa rasa malu entah apa yang aku pikirkan langsung ingin minta nomor WhatsApp nya . Ya mungkin aku terkesima dengan kehadiran dirinya yang sudah tiga tahun tidak bertemu hingga pada akhirnya bisa bertemu kembali.

” Hadeh laki laki gembel sudah tidak usah di urus , lagi pula siapa si itu ? ” Ketus dengan lantang perempuan yang sembari tadi berada di dekat gadis putih abu abu.

” Lah gembel gembel gini yang penting bisa jaga sopan santunnya kalii, nggak nge gas gitu ” jawab diriku dengan nada setengah tegas.

” Ya ini nomor ku silahkan kalau mau transfer pulsa gratis buat aku tidak apa apa ” kata gadis putih abu abu sembari menyodorkan secarik kertas yang sudah terdapat tulisan angka angka berderet.

” Hadeh , nih cewek kok makin lama malah agak ngeselin ya ” gumam ku dalam hati.

Waktu berjalan kian lama kini menuju perubahan perubahan . Dari hujan hujan yang begitu lebat hingga tak sadar malam pun hampir tiba . Perpustakaan itu juga sudah mulai di tutup . Aku pun mulai pergi dari perpustakaan itu,seraya bergerak perlahan menuju ke dalam kandang rumah ku. Rumah yang begitu banyak kenangan kenangan bersama ayah dan ibuku.

 

*****

Malam malam itu begitu sejuk dengan udara yang begitu dingin. Kabut kabut yang menyelimuti jalanan di desa ku. Hujan hujan yang masih Istiqomah mengguyur kota indah ku.

Pada malam malam itu aku sedang mencoba melepas penat tentang hari hari yang sedang di jalani . Sembari merebahkan badannya aku sedikit teringat tentang perempuan yang memberikan secarik nomor kepada ku .

Aku mencoba mengetik nomor nya dengan teliti dan mencoba memberikan pesan pertama nya yang begitu berarti.

” Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh permisi ini aku laki laki yang tadi ketemu di perpustakaan daerah izin save kontak mu ya ”

Rangkaian kata kata sederhana yang aku susun . Mungkin aku adalah laki laki yang aneh di dunia ini yang menulis pesan dengan format seperti itu . Karena dari kebanyakan orang orang di dunia yang menulis pesan pertama dengan huruf ( p ) . Entah dari mana sejarahnya tapi begitulah dunia memang terasa aneh.

Selang beberapa waktu kemudian gadis itu menjawab pesan ku dengan salam dan disertai balesan yang begitu rumit.

” Waaalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh iya akaksakskakaksa ”

Kurang lebih begitu balesan chat nya.

Obrolan itu kemudian berlanjut dari kabar yang di berikan gadis itu kepadaku . Dan kabar itu membuat diriku tidak menyangka atas kejadian yang baru saja terjadi.

” Kamu tahu tadi aku di jemput kan dengan teman ku . Ya itu teman satu SMA ku dan kebetulan juga tetangga dekat dengan rumah ku . Kurang lebih 100 meter jarak rumah nya dengan rumah ku.

Kamu tahu dia sekarang sudah meninggal dunia , akibat kecelakaan di depan gang rumah nya . Waktu kecelakaan nya juga selang lima menit saja aku baru masuk pintu gerbang rumah ku ” pesan panjang gadis itu.

Innalillahiwainnailaihirojiun , ternyata begitu singkat hidup ini ya bahkan dengan seseorang yang baru aku kenal sekalipun dan tidak tahunya sudah tiada untuk selamanya saat ini ” jawab diriku dengan ketikan tangan yang sedikit gemetar seolah begitu syok lihat kabar yang di berikan gadis itu.

” Ini semua salah ku ” kata gadis itu.

” Maksud kamu bagaimana ? kok tiba tiba kamu menyalahkan diri kamu sendiri. lagi pula kematian itu kan takdir Tuhan yang tidak bisa di hindarkan walaupun dalam keadaan apapun ” sambung diriku dalam kolom chat itu.

Obrolan pun sudah tak terbendung lagi dari cerita cerita tentang gadis yang telah meninggal dunia itu . Seolah sampai sekarang pun masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

” Kamu tahu tidak waktu masih SMP kelihatan nya kamu pernah mengenal ku lebih jauh kan, dan kamu pernah ingin bertanya sesuatu kepadaku tentang maksud pendengaran itu ” lanjut pesan gadis itu.

” Pendengaran ? ”

” Maksud kamu apa ? ”

” Eumm gini aja kalau semisal kita free bolehkah ngobrol bersama ? Sepertinya kamu orang yang tepat untuk ku ceritakan hal ini . Karena dari ribuan orang yang pernah bercerita kepadamu mereka selalu bilang hampir ada bahan yang kamu berikan untuk jalan keluar setiap permasalahan itu ” sambung lagi pesan gadis itu.

” Kamu begitu aneh ya , kenapa aku jadi orang yang seolah selalu bisa menyelesaikan masalah ? Bahkan hidup ku aja masih ada ribuan masalah dan aku masih belum beres mengatasi nya . Sungguh aneh sekali kamu malam ini ” sambung pesan ku kepada gadis itu.

” Baiklah sepertinya aku harus mengakhiri obrolan yang sudah tidak jelas ini , lagian aku juga akan ke rumah temen ku sekalian kirim doa buat jenazahnya ” kata gadis itu.

” Y ” jawab ku dengan santai dan sederhana.

” Dasar laki laki yang sukanya SPJ ” sambung gadis itu.

” SPJ itu apaan ? ”

” Singkat Padat dan jelas ”

 

******

Hari hari telah berlalu selepas dari kejadian itu tepat lima hari setelah nya . Aku mulai mencoba lagi melepas penat ku dengan pergi ke perpustakaan daerah . Ya mungkin itu salah satu kebiasaan orang ambis yang selalu bikin setiap orang selalu mengatakan aneh . Memang banyak orang di dunia yang ketika ingin melepas penat pergi nya ke kamar untuk tidur namun, lain hal nya dengan diriku yang melepaskan penat dalam ruang kesendirian dan hanya di temani sebuah buku buku.

Cuaca hari itu kebetulan terang dan cerah . Aku mulai bergerak ke perpustakaan daerah. kebetulan juga jarak sekolah ku tidak begitu jauh. Setelah pulang sekolah itu, aku memang sengaja langsung pergi ke perpustakaan . Sebenarnya ada alasan tertentu dan kebetulan memang pekan depan sudah mulai latihan ujian sekolah jadi sekalian belajar untuk pemanasan.

Selang waktu aku melangkah dari pintu gerbang menuju pintu masuk tiba tiba entah dari mana datangnya terdapat seseorang yang aku kenal tiba tiba menyapa diriku.

” Ehem tumben ke perpustakaan lagi ” ketus salah seorang yang tidak aku sadari ada di belakang ku.

Aku pun mencoba menoleh kebelakang sembari merespon suara itu.

Ternyata entah apa maksud skenario Tuhan orang yang menyapa itu adalah teman karib ku yang telah lama hilang dan baru ketemu lagi saat lima hari yang lalu . Orang yang sama saat bersamaan menunggu hujan reda di dalam ruang baca perpustakaan daerah waktu itu.

” Tumben ke perpustakaan lagi , kamu ikut-ikutan aku aja ” jawab ku dengan suara biasa.

” Lah siapa yang ikut ikutan ini cuman kebetulan aku juga hari ini pengen ke sini sekalian cari buku referensi buat belajar mempersiapkan ujian ” kata perempuan itu dengan suara khas nya.

” Loh kok samaan si aku juga ke perpustakaan mau belajar buat ujian , aduh jangan jangan kita j….” Ketus diriku.

” Apa-apaan ” sambil mencubit tangan kiriku yang mungkin tangan kecil ku seperti boneka rumahan yang selalu ia jadikan pelampiasan untuk permainan cubit cubitan.

Tanpa di sadari tiba tiba ada seseorang mendekat ke arah kami.

” Permisi nak , apakah kalian parkir motor di sebelah belakang pagar itu ? Jika iya mohon di pindahkan karena kebetulan akan ada tamu di perpustakaan daerah jadi parkir nya pindah ke bawah ” kata seorang yang berprofesi tukang parkir itu.

Terlepas dari itu keanehan pun terjadi . Tidak tahu kenapa teman gadis yang berada di sebelah ku tiba tiba memegang telinga dengan begitu eratnya dan berbisik kepada ku untuk segera saja masuk ke dalam perpustakaan daerah bersama dengan nya dan tanpa basa basi temen ku pun langsung masuk serta meninggalkan diriku dengan tukang parkir itu.

” Maaf pak , kebetulan kami naik angkutan umum ke sini dan tidak bawa sepeda motor ” jawab diriku dengan nada sopan nya.

” Owalah begitu ya , baik nak makasih informasinya ” kata tukang parkir itu.

Dengan langkah perlahan akupun mulai masuk ke dalam perpustakaan daerah itu . Tanpa ku sadari teman ku sudah duduk di bangku dekat jendela depan di lantai satu pada ruang baca perpustakaan. Perlahan langkah ku pun mulai mendekatinya . Tanpa ku duga dari sebelumnya ternyata dia sudah bercucuran air mata dengan tangisan yang begitu mendalam . Entah apa yang memang terjadi . Karena rasa penasaran, aku mencoba bertanya kepada gadis itu.

” Ada dengan mu ? Apa yang sedang membelenggu dalam hati dan pikiran mu kenapa hari ini begitu sedih bagi dirimu ? ” Tanya ku pada gadis itu.

Awalnya tidak ada balasan apapun yang keluar dari mulutnya . Walaupun pada akhirnya selang beberapa waktu kata demi kata mencoba untuk bisa keluar dari mulutnya.

” Apakah kamu tahu bapak tua yang berprofesi tukang parkir itu ? ” Dengan nada yang begitu lirih dia mencoba bertanya pada ku.

” Iya , aku tahu bapak yang itu kan ” sembari menunjuk ke depan. Kebetulan tempat duduk kami sudah langsung dekat dengan jendela sehingga tanpa basa basi aku menunjuk ke arah bapak itu.

” Kamu tahu kalau bapak itu umurnya tidak lama lagi ” kata gadis itu.

” Maksud kamu , sebentar lagi dia me….”

Belum selesai rangkaian kata itu keluar dari lidahku tapi sudah tersambar dengan kata kata yang begitu kilat yang keluar dari mulut gadis itu.

” Hust , iya benar seperti itu maksud ku ”

” Emangnya kamu tahu dari mana ? ” Tanya ku dengan rasa penasaran.

Gadis itu pun menunjuk ke arah yang begitu aneh yaitu ke arah ke dua telinga nya.

” Ini, karena pendengaran ku ”

” Pendengaran ? Atau mungkin … ” tanya penasaran pada diriku kembali kepada gadis itu.

” Iya , kamu sebenarnya sudah terlalu mengenal ku sejak SMP tiga tahun yang lalu . Waktu itu sempat kamu tanyakan padaku tentang pendengaran ku ini . Namun , aku belum sempat beri jawaban atas pertanyaan pertanyaan mu . Jadi pendengaran ku ini begitu istimewa karena bisa mendengungkan aura kematian seseorang ” kata gadis itu untuk menjelaskan kepadaku.

” Jadi kejadian yang menimpa tetanggaku dahulu waktu sedang belajar kelompok di rumah ku dan kamu begitu bertindak aneh seperti ini , dan juga kemaren waktu tetangga mu yang baru saja meninggal itu kamu sudah mengetahui tanda tanda nya ? ” Kini dengan ribuan rasa penasaran ku akhirnya muncul kembali dalam bentuk pertanyaan pertanyaan . Pertanyaan yang memang sudah sempat hilang tiga tahun yang lalu dan hingga akhirnya bisa tumbuh kembali.

” Ya sebenarnya aku sudah memahami semenjak aku di bangku sekolah dasar kelas 6 . Dan waktu itu aku mulai sadar dengan adanya tanda dengungan di telinga ku ini yang menjadi pertanda tentang akan hadirnya kematian seseorang.tapi, apakah kamu tahu kalau hal ini sangat mengacaukan bagi ku ” jawab gadis itu.

” Andai saja aku bisa mengabarkan tentang kematian pasti seseorang itu akan mencoba mempersiapkan bekal sebelum menjemput ajalnya ” sambung gadis itu.

” Kematian itu adalah rahasia Tuhan tidak ada yang tahu kita bakalan di matikan saat di mana dan kapan serta dalam kondisi apapun itu . Lagian apa yang kamu miliki itu juga sebagai anugerah yang Tuhan berikan kepada mu agar dapat selalu mengingat akan kematian yang datangnya tidak selalu berkabar ” kata diriku pada gadis itu.

Waktu waktu terus bergerak dunia pun perlahan mulai berputar waktu obrolan pun telah habis selesai hingga pada akhirnya kita memutuskan untuk pulang dari perpustakaan daerah itu . Kebetulan kita satu arah dan sama sama menunggu angkutan umum untuk dapat pulang ke rumah masing masing.

Tapi, mungkin ini adalah jawaban dari kebenaran itu.

” Duarrrrrr” kecelakaan yang sudah tak terhindar kan yang terjadi di depan halte yang aku dengan gadis itu untuk menunggu angkutan.

” Ternyata benar katamu tentang tukang parkir itu ” kata ku pada gadis itu dengan suara bervolume kecil dan rasa yang sedikit syok.

Semua orang berhamburan keluar dan membantu korban korban kecelakaan itu . Dan sudah tak dapat di pungkiri lagi ternyata orang yang tadi sempat bertemu bahkan bercakap-cakap dengan ku sudah tiada . Atas kejadian kecelakaan itu membuat bapak tukang parkir itu meninggal dunia di tempat.

 

*****

Hari hari terus bergerak maju dan bulan bulan pun telah berganti nama . Kejadian itu semakin hari semakin surut bahkan sudah tak terpikirkan kembali. Namun , atas kejadian itu aku mulai menyadari tentang kematian setiap orang yang bakal terjadi dan tinggal menunggu waktu saja serta pembelajaran yang berharga dari gadis pendengar kematian itu .

Walau setelah beberapa bulan dari kejadian itu kini kita kembali seperti dahulu . Kembali kepada ke asingan yang di sebabkan karena tugas tugas yang begitu banyak yang tak terhitung dan juga kesibukan tentang event event yang mulai tak terbendung . Namun , pada akhirnya terdapat notifikasi masuk ke dalam handphone ku .

” Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh , aku perempuan yang selalu kamu katakan dengan sebutan perempuan yang begitu aneh itu . Apa kabar dengan dirimu wahai laki laki super sibuk ? Sebenarnya aku hanya ingin menanyakan kabar kepada mu sekaligus mau menginformasikan sesuatu kepadamu kalau diriku saat ini sudah berkuliah diluar kota dan mungkin pertemuan diantara kita hanya sebatas mimpi mimpi yang punya dua jawaban yaitu bisa atau tidak ” pesan panjang gadis yang menjadi teman di perpustakaan itu .

Tanpa berpikir terlalu lama aku coba menanggapi pesan itu dan menjawab nya dengan kalimat yang begitu sederhana .

” Waaalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh Alhamdulillah kalau begitu aku sehat sehat disini , kamu selalu hati hati disitu dan tetap istiqamah dalam beribadah dan jangan lupa bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada mu. ”

” Semoga lain waktu kita dapat bertemu dan dapat bercerita seperti waktu waktu itu ” sambung pesan gadis itu

“Aamiin ”

Tamatt

 

*)Penulis adalah Rizki Alfarizi yang telah selesai menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Purwanegara pada tahun 2024. (Hubungi penulis dalam +62 895402116445 atau akun Instagram @farizjwra)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store