Epistimologi Penggunaan Kata Insan, Basyar, dan Nas dalam Al-Qur’an

Editor: Ahmad Arsyad
Kabar Baru, Opini- Dalam al-qur’an, banyak penggunaan kata yang bermakna sama namun berlainan tafsir dan juga penjelasannya. Hal ini dikarenakan kitabnya yang bersifat universal. Ada banyak penggunaan kata dalam kitab ini yang dapat dirangkum dengan dua Bahasa : satu Bahasa arab asli, dan yang kedua menggunakan Bahasa a’jami (luar arab). Dari banyaknya kata yang digunakan al-qur’an, tidak hanya sebatas dengan keunikannya saja. Namun mengandung makna yang juga berbeda.
Contoh saja, al-qur’an menggunakan tiga Bahasa dalam mengartikan tentang “manusia”. Al-qur’an menggunakan kata insan (Q.S Al-insan), basyar (Q.S ar-rum ayat 20 ), dan juga nas (Q.S Albaqarah ayat 21) yang masing-masing mempunyai tafsiran yang berbeda-beda.
Kata Insan dalam al-Qur’an
contoh penggunaan kata inan dalam alqur’an terdapat dalam Q.S al-insan ayat 2 :
اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
“kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang kami mencoba mengujinya itu kami sungguh mendengar dan melihat.
Ayat di atas menjelaskan tentang penciptaan manusia yang awal mulanya diciptakan dari mani. Lalu apakah itu kata insan? Insan adalah makhluk yang mempunyai kualitas psikologis, intelektual, dan juga spiritual. Hal ini juga dikuatkan pada ayat di atas bahwa allah akan mencoba menguji manusia dengan segala ujian. Untuk mempersiapkan menggunakan ujian itu tentunya kita harus punya bekal berupa keimanan, dan juga spiritual. Artinya penggunaan kata insan dalam al-qu’an memiliki arti yang tidak hanya bermakna manusia. Namun tafsirannya juga lebih dari itu, penggunaan kata insan dalam al-qur’an untuk menjelaskan sisi terdalam dari manusia itu sendiri. Penggunaan kata ini bertujuan menjelaskan bahwa allah menciptakan manusia dengan dibekali akal dan juga hati yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk yang lain. Kata insan dalam al-qur’an disebutkan sebanyak 65 kali.
Kata Basyar dalam al-Qur’an
Selain menggunakan kata insan, al-qur’an juga menggunakan kata basyar dalam mengartikan manusia, contoh nya dalam ayat Q.S ar rum ayat 20 :
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ اِذَآ اَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُوْنَ
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak”.
Ayat di atas menjelaskan tentang partikel penciptaan manusia yang tercipta dari tanah. Dan dalam ayat di atas menggunakan kata basyar dalam menamai manusia. Lalu apa itu basyar? Basyar adalah sisi biologis dari penciptaan manusia itu sendiri. Secara khusus kata basyar menjelaskan tentang kesamaan manusia dengan makhluk yang lainya. Yaitu sama-sama diciptakan dari tanah liat yang kemudian berkembang biak dengan beranak pinak. Dalam konsep basyar manusia tidak dijelaskan dengan hal yang bersifat spiritual dan juga intelektualnya. Kata basyar dalam al-qur’an di sebutkan sebanyak 27 kali.
Kata an-Nas dalam al-qur’an
Selain kata basyar dan insan al-qur’an juga menggunakan kata an-nas yang juga menejalskan tentang manusia. Contohnya dalam Q.S al-baqarah ayat 21:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”.
Kata annas dalam al-qur’an biasanya menjelaskan tentang aspek sosiologis, sekaligus menjelaskan berbagai kelompok manusia dengan berbagai tabiat dalam masyarakat. Kata annas juga menjelaskan tentang manusia yang sudah berbaur dengan kelompoknya masing-masing. Dalam al-qur’an kata an-nas digunakan sebanyak 241 kali dalam 55 surat.
*) Penulis adalah Harisi Fauzi, Mahasiswa Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co