Drama Tentang UAS di Madura Sudah Selesai dan Happy Ending

Jurnalis: Wafil M
Kabar Baru, Pamekasan- Pekan ini jagad maya selalu dihebohkan dengan Ustadz Abdus Somad (UAS) yang ditolak oleh pemerintahan Singapura dan ditambah dengan terbaru yaitu kabar ditolaknya dari Madura.
Kabar tentang UAS ditolak oleh masyarakat Madura sampai trending di twetter lebih dari angka jutaan dan menyentuh trend ketiga dengan keyword Madura.
Drama tentang UAS di Madura sendiri ternyata sudah selesai dan alhamdulillah berakhir dengan happy ending.

Tentang sebuah surat yang melaporkan ke pihak berwajib akan adanya aksi penolakan beliau di Sumenep Madura, pepesan kosong belaka, tidak ada.
Sosok UAS ini memang fenomenal, yang dengan kepolosan ditopang kecerdasan tentang pengetahuannya tentang agama, menjadikan beliau diterima oleh sejumlah kalangan.
Dimulai dari Pondok Pesantren Al-Amin Prenduan Sumenep, Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar Pamekasan, Pondok Pesantren Mauidhul Amin Bunangkah Pegantenan Pamekasan dan beberapa lagi sekitar Sampang dan sekitarnya, menjadikan momentum ini seolah karnaval besar untuk menunjukkan tentang dukungan dan pembelaannya kepada UAS tanpa syarat.

Bagi warga Madura soal Ustadz Abdus Somad dideportasi dari Singapura ini mudah dipahami. Namun rentetan bully dan ingin menjatuhkan nama baik beliau oleh para penumpang gelap menjadi persoalan lain.
Warga Madura merasa ikut tersakiti sebagai bagian dari sesaudara muslim, apalagi sosok Ustadz Abdus Somad yang menjadi penerang dakwah selama ini tidak pernah neko-neko, garis lurus dan tsiqah.
Ustadz Abdus Somad, Selamat menikmati liburan di Madura dengan damai dan aman…