Andi Afdal Bocorkan Pilar Pengembangan SDM BPJS Kesehatan

Jurnalis: Hanum Aprilia
Kabar Baru, Malaysia – BPJS Kesehatan yang diwakili oleh Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Dr. dr. Andi Afdal Abdullah, MBA., AAK., CHIA., menegaskan perannya di kancah global melalui partisipasi strategis dalam 52nd ARTDO International World Conference 2025 yang digelar di Penang Malaysia.
Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 250 praktisi, akademisi, dan pemimpin organisasi dari 20 negara.
Pada kesempatan ini, Andi Afdal hadir sebagai pembicara undangan dengan topik Sustaining Business Excellence Through Talentship.
Paparan Andi Afdal menyoroti bagaimana BPJS Kesehatan, sebagai pengelola sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia dengan 280 juta peserta, membangun keunggulan organisasi melalui tata kelola SDM yang berlandaskan nilai, penguatan budaya kerja, dan transformasi digital.
Ia menegaskan bahwa pelayanan berkualitas tidak hanya bergantung pada sistem dan teknologi, tetapi juga pada konsistensi penerapan nilai-nilai organisasi.
“Mengelola sumber daya manusia di lembaga sebesar BPJS Kesehatan menuntut lebih dari keterampilan teknis. Dibutuhkan talentship yang memberi arah, coaching yang membentuk budaya pembelajaran, dan kepemimpinan digital yang mengintegrasikan inovasi dengan pelayanan. Semua ini berakar pada nilai-nilai yang diterapkan dengan baik. Di BPJS Kesehatan Tata Nilai INISIATIF menjadi kunci,” ujar Andi Afdal, sosok yang telah membawa BPJS Kesehatan meraih berbagai penghargaan di bidang human capital.
Andi Afdal juga memaparkan strategi pengelolaan SDM dan inovasi layanan yang telah menjadikan BPJS Kesehatan sebagai pengelola sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia.
Kehadirannya tidak hanya memperkuat jejaring kolaborasi global, tetapi juga memposisikan BPJS Kesehatan sebagai institusi berdaya saing tinggi yang mendorong terciptanya sistem perlindungan kesehatan yang tangguh, adaptif, dan berkelanjutan.
Salah satu strategi utamanya adalah program EXELLENT (Exponential Talentship), yang mencakup rekrutmen berbasis kompetensi, pembinaan berjenjang, serta platform pembelajaran digital Smart Corpu.
Program ini memungkinkan setiap pegawai mengakses materi pembelajaran, mengikuti pelatihan daring, dan berkolaborasi lintas unit tanpa hambatan jarak dan waktu.
Transformasi digital juga menjadi pilar penting, dengan penguatan kompetensi digital pegawai untuk mempercepat adaptasi terhadap inovasi layanan. Tujuannya adalah membangun pengalaman kerja yang humanis, di mana teknologi digunakan untuk mendukung interaksi yang lebih personal dan solutif bagi peserta.
Dalam paparannya, Andi Afdal juga menyoroti kekuatan demografis SDM BPJS Kesehatan yang menjadi motor penggerak organisasi. Saat ini, 36,43% Duta BPJSKes berasal dari generasi Z dan 55,71% dari generasi milenial, merepresentasikan energi muda yang adaptif dan inovatif.
Dengan dukungan 526 kantor di seluruh Indonesia, 88,62% Duta BPJSKes tersebar hingga pelosok daerah, sementara hanya 11,38% yang bertugas di kantor pusat.
Komposisi ini menjadi modal strategis untuk memastikan layanan JKN menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sekaligus memperkuat implementasi Tata Nilai INISIATIF melalui generasi yang siap berkolaborasi dan berinovasi.
Mengakhiri paparannya, Andi Afdal menekankan bahwa keunggulan organisasi tidak dapat dipisahkan dari komitmen terhadap nilai yang terus dihidupkan.
“Keberhasilan BPJS Kesehatan bukan hanya hasil dari strategi bisnis, tetapi dari kesetiaan pada nilai yang memandu setiap langkah Insan BPJS Kesehatan. Di sinilah peran Tata Nilai INISIATIF kami hadir, menjadi pilar dalam mengembangkan SDM yang unggul sekaligus memastikan keberlanjutan layanan JKN bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.