Ancam Aksi Jilid IV!: Ultimatum Panas Sahril Tialo Kepada Kejari Boalemo

Jurnalis: Febrianti A. Husain
Kabar Baru, Boalemo- Aktivis Sahril Tialo, mengeluarkan ultimatum keras kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Boalemo terkait lambannya penanganan kasus dugaan korupsi perjalanan dinas fiktif DPRD Kabupaten Boalemo tahun anggaran 2020–2022. Ia mendesak agar Kejari segera memanggil dan memeriksa pimpinan serta anggota DPRD yang diduga terlibat dalam penyimpangan anggaran tersebut.
Menurut Sahril, meski Kejari mengklaim progres penanganan kasus telah mencapai 60 persen, hingga saat ini belum ada satu pun anggota DPRD yang diperiksa, termasuk unsur pimpinan yang disebut memiliki keterlibatan kuat dalam kasus tersebut.
“Kami memberikan ultimatum kepada Kejari Boalemo. Jika dalam waktu dekat tidak segera dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap pimpinan dan aleg DPRD yang diduga terlibat, maka kami akan menggelar aksi demonstrasi jilid 4 dengan target 500 massa aksi,” tegas Sahril Tialo, Senin (7/10/2025).
Ia menilai, lambannya langkah Kejari dalam menuntaskan kasus ini menimbulkan kecurigaan publik terhadap integritas dan keberanian aparat penegak hukum. Publik, kata Sahril, sudah cukup lama menunggu tindakan nyata dari penyidik, bukan sekadar klaim progres yang tak diiringi langkah konkret.
“Kejari jangan hanya bicara soal progres. Publik menunggu tindakan nyata. Kalau yang diduga terlibat adalah pejabat publik, bukan berarti mereka kebal hukum. Semua harus diperiksa tanpa pandang jabatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sahril menegaskan bahwa dugaan perjalanan dinas fiktif DPRD Boalemo berpotensi merugikan keuangan daerah hingga miliaran rupiah. Ia menyebut, jika Kejari Boalemo tidak segera bertindak, maka aksi jilid 4 akan menjadi bentuk kekecewaan publik dan tekanan moral terhadap lembaga penegak hukum agar bertindak tegas dan transparan.
“Kami tidak akan tinggal diam. Jika Kejari Boalemo terus menunda pemeriksaan terhadap pimpinan dan aleg yang diduga terlibat, maka kami pastikan akan menggelar aksi jilid 4 dengan kekuatan
massa yang lebih besar,” tutupnya. (KabarBaru Gtlo)