SORAK Resmi Terhubung ICCN, Fokus Kembangkan Industri Kreatif Papua

Jurnalis: Afi Ibrahim

Kabar Baru, Sorong – Semangat kolaborasi lintas sektor di Papua Barat Daya menguat dengan dideklarasikannya Forum Lintas Komunitas SORONG RAYA KREATIF (SORAK) sebagai jejaring resmi Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Papua Barat Daya, Senin (15/12/2025).

Forum SORAK menaungi wilayah Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, Maybrat, dan Raja Ampat, serta menjadi langkah strategis dalam mengaktivasi Sorong Raya sebagai kawasan Kota Kreatif berbasis budaya dan ekonomi masyarakat adat.

Deklarasi ini merupakan kelanjutan permanen dari kegiatan DOMBERAY Creative Session yang digelar di Hangout Avenue Kota Sorong. Kegiatan tersebut mengusung tema “Peningkatan Kompetensi Kewirausahaan Pemuda Adat Berbasis Produk Hasil Alam di Papua Barat Daya”, dengan fokus membangun bisnis mandiri dan memperkuat peran pemuda adat sebagai tuan di atas tanahnya sendiri.

Rangkaian kegiatan meliputi pelatihan kewirausahaan, seminar, penguatan jejaring, sharing komunitas, temu bisnis, serta kemitraan kreatif tingkat nasional.

Sejumlah tokoh nasional dan pelaku industri kreatif hadir sebagai narasumber, di antaranya Muhammad Anwar (Founder Jelajah Kampung Beyond Tourism Indonesia) selaku fasilitator ICCN Nasional, Andrei Maryen (Founder Domberay Creative Project), Danny Mambrasar (Sutradara Film), serta Cheyy Yandeday (Owner Melanesian Store).

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXIII Papua Barat.

Pendirian SORAK didukung penuh oleh unsur Hexahelix, yang mencakup komunitas, pemerintah, akademisi, pelaku usaha, jejaring pendamping, serta media dan ekosistem kreatif nasional.

Dukungan tersebut datang dari komunitas kreatif seperti Domberay Creative Project, Mahkota Creative, Jelajah Kampung Beyond Tourism Indonesia, ICCN Koordinator Papua Barat Daya, unsur pemerintah melalui Dinas Perindustrian Kota Sorong, akademisi dari Universitas Kristen Papua, hingga sektor swasta seperti JNE Cargo Expedition, Melanesian Store, SUBITU Merchandise Factory, serta Kantor Hukum Abdilrahman.

SORAK menargetkan diri sebagai pusat gravitasi pengembangan industri kreatif terbesar di Tanah Papua, dengan misi mengorkestrasi komunitas kreatif, melestarikan budaya melalui media baru seperti film dan storytelling, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui UMKM dan industri kreatif.

Inisiator Domberay Creative Session, Andrei Maryen, menyatakan Papua Barat Daya tidak kekurangan talenta, namun membutuhkan ruang dan sistem yang terkelola dengan baik.

“SORAK hadir untuk membangun panggung bagi pelaku industri kreatif. Kami ingin nilai-nilai kearifan lokal dan ilmu kehidupan suku-suku Papua menjadi dasar kurikulum kewirausahaan modern dan pemajuan industri kreatif,” ujarnya.

Dengan deklarasi ini, SORAK bersama jejaring ICCN berkomitmen penuh mengaktivasi Sorong sebagai Kota Kreatif, sekaligus memastikan kekayaan alam dan budaya Sorong Raya mampu diorkestrasikan demi kesejahteraan masyarakat adat yang mandiri dan bermartabat.