Kadisdik Jabar Sampaikan Pesan Penting untuk Guru pada HUT ke-80 PGRI dan HGN di Purwakarta

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 tingkat Kabupaten Purwakarta berlangsung meriah. Beragam rangkaian kegiatan digelar, salah satunya turnamen bola voli antar guru yang diikuti perwakilan dari seluruh kecamatan se-Purwakarta. Pertandingan berlangsung selama tiga hari, 18–20 November 2025, di GOR Purnawarman.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto, M.Pd.

Purwanto menegaskan bahwa peringatan HUT PGRI harus menjadi momentum kebahagiaan sekaligus penguatan solidaritas bagi seluruh tenaga pendidik.

“HUT ke-80 PGRI ini harus menjadi momen kebahagiaan. Melalui kegiatan seperti pertandingan voli, kita ingin seluruh anggota PGRI tetap sehat, bugar, dan kompak. Kegiatannya penuh keguyuban dan gotong royong,” ujar Purwanto kepada kabarbaru.co, Kamis (20/11).

Purwanto juga menekankan pentingnya pembiasaan gaya hidup sehat bagi peserta didik melalui program 7 Kebiasaan, yang telah lama diterapkan di sekolah-sekolah di Purwakarta. Program tersebut mencakup aktivitas harian mulai dari bangun tidur, olahraga, menjaga kebersihan, kegiatan sosial, hingga bercocok tanam.

“Di Purwakarta, 7 Kebiasaan ini sudah menjadi budaya sekolah. Anak-anak dibiasakan bergerak aktif, berolahraga, bersih-bersih, serta beraktivitas sosial. Program ini selaras dengan kebijakan Kementerian Pendidikan,” jelasnya.

Terkait putusan Mahkamah Agung (MA) mengenai status kepemilikan SMPN 1 BBC Purwakarta, Purwanto menyebut kemenangan pemerintah menguatkan posisi hukum sekolah tersebut yang sejak era 1980-an sudah digunakan sebagai tempat belajar mengajar.

“Secara legal standing kita kuat, dan secara faktual sekolah itu sudah lama digunakan. Alhamdulillah negara memiliki pandangan objektif terhadap status SMPN 1 BBC Purwakarta. Ini penting agar tidak ada lagi anak-anak yang dirugikan,” tegasnya.

Selain itu, Purwanto mengingatkan pentingnya perubahan pola pikir para pendidik dalam menghadapi tantangan zaman. Ia menegaskan bahwa praktik kekerasan tidak lagi bisa ditoleransi dalam dunia pendidikan.

“Guru harus mengubah mental modelnya. Cara mendidik sekarang berbeda, tidak boleh ada kekerasan. Jika memberi hukuman, harus edukatif dan mendidik. Jadikan sekolah sebagai ruang aman bagi anak-anak,” ujarnya.

Melalui turnamen voli dan berbagai rangkaian kegiatan lainnya, PGRI Purwakarta berharap momentum HUT ke-80 PGRI dapat memperkuat rasa kebersamaan, meningkatkan kesehatan, serta meneguhkan profesionalisme para guru di Purwakarta. (*)