Kepala Bulog Lotim Mangkir dari Hearing HIMMAH NWDI Terkait Pengoplosan Beras

Jurnalis: Zulfikar Rasyid

Kabar Baru, Lombok Timur — Kepala Perum Bulog Cabang Lombok Timur tidak memenuhi permintaan audiensi dari Himpunan Mahasiswa (HIMMAH) NWDI Lombok Timur terkait dugaan praktik pengoplosan beras dan perbedaan harga komoditas di wilayah tersebut. Hearing yang di jadwalkan pada Senin (17/11) itu akhirnya batal terlaksana karena tidak ada konfirmasi dari pihak Bulog.

Ketua Umum HIMMAH NWDI Lombok Timur, Muzanni Ardian, mengatakan pihaknya telah melayangkan surat permohonan audiensi resmi bernomor 04 Ex./DPC.a/HIMMAH_NWDI/V/1447 H untuk meminta klarifikasi atas temuan dugaan pengoplosan beras di lapangan. Namun sampai waktu yang ditentukan, Bulog Lombok Timur tak kunjung memberikan respons.

“Masalah beras menyangkut kepentingan masyarakat luas, dan kami ingin klarifikasi dilakukan secara terbuka. Tetapi Kepala Bulog justru tidak bersedia menemui kami, padahal surat audiensi telah kami kirim sejak Jumat,” ujarnya.

Tuntut Transparansi Bulog

HIMMAH NWDI Lombok Timur menilai dugaan pengoplosan beras serta persoalan harga menjadi isu serius yang harus di jelaskan secara transparan. Karena Bulog sebagai lembaga yang bertanggung jawab menjaga stabilitas pangan. Ketidakhadiran pimpinan Bulog di anggap menunjukkan lemahnya komitmen terhadap akuntabilitas publik.

“Kami akan tetap menindaklanjuti persoalan ini melalui jalur resmi, termasuk melaporkan temuan lapangan kepada instansi berwenang. Bulog tidak boleh menutup diri dan mengabaikan suara masyarakat,” tegas perwakilan organisasi tersebut.

Hingga berita ini di terbitkan, Perum Bulog Cabang Lombok Timur belum memberikan keterangan tertulis. Terkait dengan alasan absennya Kepala Cabang pada agenda audiensi tersebut.

HIMMAH NWDI Lombok Timur menyatakan siap menggelar aksi besar-besaran serta melaporkan dugaan irregularitas tersebut ke kejaksaan apabila permintaan klarifikasi mereka tetap di abaikan.