Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Hidup Tanpa Rasa Sakit, Berkah atau Petaka?

pexels-olly-3760275_3f39ba27-0c0b-4889-88a5-e0d694d89d93
Ilustrasi Cedera (Foto: Istimewa)..

Jurnalis:

Kabar Baru, Jakarta- Bayangkan hidup tanpa rasa sakit. Tak ada lagi perih ketika tersayat, nyeri gigi, atau pegal setelah berolahraga. Sekilas terdengar seperti anugerah, namun di balik angan tersebut tersimpan kenyataan kelam: tanpa rasa sakit, tubuh manusia justru terancam bahaya serius.

Rasa sakit bukanlah musuh, melainkan sistem peringatan alami tubuh. Ia bekerja layaknya alarm yang memberi tahu adanya kerusakan, mendorong kita untuk bereaksi, dan memulihkan diri. Dalam dunia medis, kemampuan merasakan sakit adalah elemen vital yang menentukan kelangsungan hidup.

Peran Penting Rasa Sakit bagi Tubuh

Jasa Penerbitan Buku

Secara biologis, rasa sakit muncul akibat aktivasi ujung saraf bernama nociceptor. Ketika terjadi rangsangan berbahaya seperti panas ekstrem, cedera, atau iritasi kimia, nociceptor mengirim sinyal ke otak melalui sumsum tulang belakang. Otak kemudian menafsirkan sinyal tersebut sebagai rasa sakit.

Fungsi utama rasa sakit adalah melindungi tubuh dari kerusakan. Saat tangan menyentuh kompor panas, refleks untuk menariknya adalah bentuk perlindungan. Begitu pula saat cedera, rasa sakit mendorong tubuh beristirahat agar pemulihan berjalan optimal.

CIP: Hidup Tanpa Sakit Sejak Lahir

Fenomena Congenital Insensitivity to Pain (CIP), atau analgesia bawaan, merupakan kelainan langka di mana seseorang tidak bisa merasakan sakit sejak lahir. Kondisi ini termasuk dalam gangguan saraf tepi yang disebut Hereditary Sensory and Autonomic Neuropathy (HSAN).

Pada penderita CIP, nociceptor tidak berfungsi normal atau tidak berkembang sempurna, sehingga sinyal bahaya tak pernah mencapai otak. Akibatnya, tubuh tidak mampu merespons cedera atau luka. Kasusnya sangat jarang, bahkan beberapa jenis hanya ditemukan pada satu keluarga di dunia.

Gen Penyebab dan Jenis Kelainan

Penelitian menunjukkan bahwa mutasi gen SCN9A dan NTRK1 menjadi penyebab utama CIP. Kondisi ini memicu berbagai varian HSAN, seperti:

  • CIPA (Congenital Insensitivity to Pain with Anhidrosis) Penderitanya tidak bisa merasakan sakit sekaligus tidak bisa berkeringat, sering mengalami demam tinggi, dan rentan infeksi.

  • Familial Dysautonomia (HSAN3) Banyak terjadi pada keturunan Yahudi Eropa Timur, dengan gejala lemah otot, pertumbuhan lambat, serta gangguan sistem saraf otonom.

  • Channelopathy-Associated Congenital Anesthesia (HSAN2D) Disebabkan oleh produksi berlebih opioid alami tubuh, membuat penderitanya kehilangan sensasi nyeri dan penciuman.

Dampak Fatal dari Tidak Bisa Merasakan Sakit

Ketiadaan rasa sakit justru membawa risiko besar bagi kesehatan. Penderita CIP kerap mengalami cedera berulang, tulang patah yang tak terasa, hingga luka bakar berat tanpa disadari.

Selain itu, tanpa rasa sakit, seseorang bisa menunda pengobatan penyakit serius seperti radang usus buntu, infeksi, atau bahkan serangan jantung karena tidak merasakan gejala apa pun. Luka yang tak tertangani dapat menyebabkan infeksi kronis dan kecacatan permanen.

Aspek Psikologis dan Sosial

Rasa sakit tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga membentuk kesadaran emosional dan sosial manusia. Melalui rasa sakit, seseorang belajar berhati-hati, berempati, dan memahami penderitaan orang lain.

Tanpa rasa sakit, manusia berpotensi kehilangan kemampuan beradaptasi terhadap bahaya serta melemahkan komunikasi sosial sebab ekspresi nyeri sering menjadi tanda untuk meminta bantuan dan membangun hubungan emosional. (KabarBaru Gtlo).

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store