PT PAL Gandeng Mahasiswa Kembangkan Rumah Sakit Apung Inovatif

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra

Kabar Baru, Surabaya, 1 Juli 2025 — PT PAL Indonesia kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur kesehatan nasional melalui proyek strategis pengembangan rumah sakit apung kelas C berbasis ponton. Proyek ini dirancang untuk menjawab tantangan akses pelayanan kesehatan di wilayah maritim dan kepulauan Indonesia. Dalam proses pengembangan dan riset, PT PAL menggandeng para mahasiswa program magang Sebagai sarana belajar mereka yang nantinya bisa dikembangkan menjadi kajian yang bisa dikembangkan oleh perusahaan.

Tujuan Proyek

Pengembangan rumah sakit apung berbasis ponton ini bertujuan sebagai solusi fasilitas medis yang dapat menjangkau daerah terpencil dan perairan, khususnya yang belum memiliki layanan kesehatan memadai. Sebagai rumah sakit kelas C, fasilitas ini dirancang untuk melayani kebutuhan dasar pelayanan medis seperti IGD, ruang rawat inap, poliklinik, serta ruang tindakan kecil.

Keterlibatan Mahasiswa Magang

Para mahasiswa yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ditempatkan di berbagai divisi, termasuk desain interior, teknis maritim, hingga dokumentasi. Mahasiswa dari ISI Surakarta, khususnya, berfokus pada perancangan ruang dalam rumah sakit apung, dengan mengusung konsep desain minimalis modern yang mempertimbangkan keterbatasan ruang dan kondisi lingkungan laut.

Sementara mahasiswa UNESA memberikan dukungan di aspek manajerial, pengelolaan informasi, serta evaluasi fungsionalitas sistem pelayanan kesehatan dalam skema terapung.

“Ini adalah kesempatan luar biasa untuk belajar langsung dari proyek nyata yang berdampak sosial luas,” ujar salah satu mahasiswa magang ISI Surakarta. “Kami tidak hanya belajar tentang desain, tetapi juga bagaimana mendesain dengan menyesuikan kebutuhan di bidang maritim yang sebelumny belum pernah kami pelajari.”

Inovasi Desain dan Fungsionalitas

Prototipe rumah sakit apung ini mengintegrasikan:

– Struktur ponton modular yang fleksibel dan mudah dibongkar pasang.

– Tata letak ruang berdasarkan regulasi Kementerian Kesehatan, dengan alur sirkulasi satu arah untuk mencegah infeksi silang.

– Penggunaan material ringan, tahan lembap, serta furnitur multifungsi.

– Sistem ventilasi dengan tekanan negatif di ruang isolasi.

– Desain interior yang memperhatikan kenyamanan psikologis pasien, seperti pemilihan warna hangat dan elemen natural seperti tanaman penyaring udara.

Dampak dan Harapan

Dengan melibatkan generasi muda dalam proses pengembangan, PT PAL Indonesia berharap proyek rumah sakit apung ini menjadi model kolaborasi antara industri dan pendidikan tinggi. Selain memperkuat kemampuan teknis mahasiswa, proyek ini juga memberi kontribusi langsung dalam mendukung sistem layanan kesehatan nasional.