Jelang Upacara Adat Keboan, Warga Desa Alian Banyuwangi Kesurupan

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Beberapa warga Desa Alian Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi kesurupan roh para leluhur. Peristiwa itu terjadi menjelang upacara adat keboan digelar.
Seperti diketahui upacara adat keboan Desa Alian rencananya akan digelar pada Minggu, 29 Juni 2025 besok. Upacara adat keboan ini merupakan upacara adat yang digelar di Desa Alian, setiap bulan suro atau bulan Muharam.
Biasanya, setiap menjelang upacara adat keboan digelar banyak warga yang mengalami kesurupan roh para leluhur.
Seperti contohnya yang terjadi pada Jum,at, 28/6/2025 kemarin. Dua orang warga Dusun Sukodono Desa Alian mendadak mengalami kesurupan. Mereka bertingkah seperti layaknya kerbau.
“Jelang upacara adat keboan digelar sudah banyak warga yang mulai kesurupan,” ucap Agus Robani Yusuf, Kepala Desa (Kades) Aliyan, Banyuwangi, kepada wartawan. Sabtu, (28/5/2025).
Pantauan awak media, kedua warga yang mengalami kesurupan tersebut adalah Andim dan Ponidi. Keduanya merupakan warga Desa Aliyan. Tingkah mereka mendadak menyerupai kerbau yang sedang mandi lumpur, dan suara mereka mengerang.
“Kalau sudah banyak warga yang kesurupan itu tandanya harus menggali kubangan untuk guyangan kerbau,”tutur Kades Aliyan.
Kepada wartawan Kades Aliyan, Kecamatan Rogojampi, itu mengungkapkan jika saat ini warganya sudah mempersiapkan segalanya untuk pelaksanaan upaca ada keboan yang bakal digelar esok hari.
“Warga sudah persiapan. Salah satunya memasang lawang kori diberbagai sudat desa dan juga memasang ubo rampe pada lawang kori,” terangnya.
Kata Agus Robani, ubo rampe yang dimaksud adalah berbagai hasil bumi, pertanian, perkebunan, contohnya padi, ubi – ubian, dan berbagai macam buah – buahan. Semua dipasang dengan cara digantung dilawang kori.
“Banyaknya warga yang mengalami kesurupan bagi warga Desa Aliyan, bukan hal yang aneh. Apalagi memasuki bulan suro dikalender jawa,” ungkap Agus Robani.
Sekedar untuk diketahui upacara adat keboan Aliyan akan digelar pada Minggu, (29/6/2025). Guna menyambut upacara sakral tersebut Pemerintah Desa (Pemdes) menggelar bazar, pasar rakyat, pentas seni budaya dan pertunjukan pentas seni tradisional. (*)