Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Yayasan Semak Gelar Kajian Partisipatif Desa: Pola Asuh Jadi Penyebab Stunting

Jurnalis:

Kabar Baru, Bandung – Yayasan Semak (Sekretariat Masyarakat Anak), organisasi nirlaba untuk meningkatkan kesejahteraan anak di pedesaan, menggelar kajian partisipatif desa atau lebih dikenal dengan sebutan participatory rural appraisal (PRA) di Desa Bojongmanggu, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, 5 Oktober lalu.

Menggunakan alat PRA tersebut, mereka mengidentifikasi permasalah gizi dan kesehatan ibu anak (KIA).

Ditemukan pola asuh jadi salah satu penyebab stunting, yakni kondisi dimana anak tidak mencapai pertumbuhan yang diharapkan dalam 1000 hari pertama kehidupannya (HPK) karena faktor malnutrisi dan asupan gizi yang kurang.

Disamping itu, Yayasan Semak juga mengidentifikasi sejumlah tantangan yang turut berkontribusi dalam kasus stunting.

Baca Juga  Bawaslu Purwakarta Hadiri Rakernis Penanganan Pelanggaran Pemilu se-Indonesia

Tantangan ini termasuk akses terbatas ke sumber air bersih, fasilitas sanitasi yang kurang memadai di beberapa area, serta kurangnya pengetahuan tentang pola pemberian makanan bayi dan anak (PMBA) dibawah dua tahun (Baduta).

Penyebab berikutnya yakni pengaruh pola asuh dalam keluarga. Hal ini disebabkan oleh aktivitas harian ayah-ibu tersedot untuk pekerjaan yang memiliki nilai ekonomi bagi kelangsungan hidup keluarga dan rata-rata waktu bersama anak hanya 4 jam dalam sehari.

“Ada korelasi positif antara aktivitas harian dalam keluarga dan pemberian nutrisi pada anak. Misalnya, karena ibu bekerja di pabrik dari pagi hingga sore, maka pengunaan susu formula lebih dipilih ketimbang ASI eksklusif,” kata Direktur Yayasan Semak Rina Nurhayati, 7 Oktober.

Baca Juga  Ganjar Sebut Rachmat Hidayat Figur dan Tokoh Langka di PDI Perjuangan

Rina menambahkan, kajian partisipatif desa (PRA) di Bojongmanggu ini adalah langkah penting bagi Yayasan Semak untuk mengatasi stunting dan kesehatan anak-anak di pedesaan.

“Olehnya itu, melalui program Bestari (Bangun Generasi Tangguh dan Mandiri) yang didukung Save the Children, kami berkolaborasi dengan pihak desa untuk menyasar peningkatan layanan kesehatan. Termasuk layanan posyandu,” jelas Rina, yang juga aktivis perlindungan anak di Yayasan Semak.

Baca Juga  Ikuti Aturan KPU Calon DPD di NTB Turunkan Banner

Selain itu, Program Manager Yayasan Semak untuk program Bestari (Bangun Generasi Tangguh dan Mandiri) M. Fitrah Wardiman menyampaikan, pihaknya akan bekerja sama dengan perangkat desa untuk mengatasi masalah kesehatan ibu anak (KIA) di Desa Bojongmanggu.

“Harapan kami melihat perubahan positif untuk kesejahteraan dan kesehatan anak-anak terpinggirkan di pedesaan,” tutupnya, 7 Oktober.

Sebagai informasi, Program Bestari adalah salah satu program pemberdayaan yang didanai oleh Save the Children.

Yayasan Semak terpilih sebagai mitra untuk intervensi di sektor kesehatan nutrisi dan tumbuh kembang anak dalam 1000 hari pertama kehidupannya (HPK).

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store