Waspadai Zoonosis! Diskanak Purwakarta Bentuk Kader Respons Cepat di Lapangan

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) menggelar kegiatan sosialisasi pedoman kader Keswan dalam penanganan cepat kejadian zoonosis. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 17 April 2025, bertempat di Aula Kantor Diskanak Kabupaten Purwakarta.

Sosialisasi ini mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kepdirjen PKH) Nomor 12243 Tahun 2024 tentang Pedoman Kader Pemantauan dan Tindakan Cepat Kejadian Zoonosis.

Sebanyak 45 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari perwakilan 17 kecamatan, unsur peternak, kelompok masyarakat, serta tokoh masyarakat. Turut hadir Tim Respon Cepat dari Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta.

Kepala Bidang Keswan Kesmavet Diskanak Purwakarta, Wini Karmila, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kapasitas kader di lapangan dalam mengenali serta merespons potensi kejadian zoonosis secara cepat dan tepat.

“Zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Melalui pelibatan masyarakat dan pembentukan kader, kami berharap deteksi dini dan respons cepat di lapangan dapat berjalan lebih efektif,” ujar Wini Karmila.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif lintas sektor dalam memperkuat sistem kewaspadaan dini terhadap penyakit zoonotik di wilayah Purwakarta.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kabupaten Purwakarta berencana membentuk Tim Koordinasi atau Kader Zoonosis tingkat kabupaten. Saat ini, Surat Keputusan (SK) pembentukan tim tersebut tengah dikonsultasikan ke Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta.

“Dengan keberadaan kader dan tim koordinasi ini, diharapkan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi wabah zoonosis semakin meningkat. Ini juga akan memperkuat sinergi antara pemerintah, peternak, dan masyarakat dalam menjaga kesehatan hewan serta masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya. (**)