Viral! Unggahan Aura Kasih di Tengah Isu Perceraian Ridwan Kamil dan Atalia

Jurnalis: Dian Annisa

Kabar Baru, Bandung – Aktris sekaligus penyanyi Aura Kasih mendadak menjadi pusat perhatian publik di media sosial.

Namanya ikut terseret dalam pusaran rumor yang mengiringi kabar perceraian mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan istrinya, Atalia Praratya.

Alih-alih memberikan klarifikasi langsung, Aura Kasih justru mengunggah pesan yang bernuansa reflektif di akun Instagram pribadinya.

Ia mengungkapkan rasa syukur atas segala peristiwa yang terjadi sepanjang tahun 2025.

“Alhamdulillah untuk 2025. Untuk setiap ujian yang berubah menjadi kesaksian. Bismillah untuk tahun 2025,” tulis Aura Kasih yang dikutip Jurnalis Kabarbaru di Bandung, Selasa (23/12/2025).

Rumor Media Sosial

Spekulasi mengenai keterlibatan Aura Kasih bermula dari sebuah utas viral milik akun @novela.putri.

Akun tersebut melontarkan dugaan adanya pihak ketiga dalam rumah tangga Ridwan Kamil dan menyebut inisial “AK” dari kalangan artis.

Selain itu, ia mengaitkan kedekatan mereka dengan momen saat Aura Kasih sempat dikabarkan terjun ke dunia politik di bawah naungan Partai Golkar.

Namun, rekam jejak menunjukkan bahwa Aura Kasih pernah membantah kabar pencalonan dirinya sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2024 lalu.

Meski memiliki hubungan baik dengan partai tersebut melalui sebuah yayasan, pelantun lagu Mari Bercinta ini menegaskan tidak pernah mendaftarkan diri sebagai caleg.

Sidang Cerai Ridwan Kamil Ditunda

Di sisi lain, proses hukum perceraian Ridwan Kamil dan Atalia Praratya masih terus bergulir di Pengadilan Agama Kota Bandung.

Pada sidang perdana yang terjadwal tanggal 17 Desember 2025, kedua belah pihak justru kompak tidak hadir.

Ketidakhadiran pasangan ini membuat majelis hakim memutuskan untuk menunda persidangan selama 30 hari ke depan.

Pihak pengadilan telah menjadwalkan ulang agenda mediasi bagi keduanya pada 21 Januari 2026 mendatang.

Hingga kini, Aura Kasih tetap memilih menutup kolom komentar unggahannya guna menghindari tekanan opini publik yang semakin liar.