Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Tak kunjung Dapat Bantuan, Rumah Warga Nagri Tengah Akhirnya Ambruk

IMG_20251224_193113
Rumah tak layak huni ambruk di Nagri Tengah, BPBD Purwakarta sigap lakukan penanganan.

Jurnalis:

Kabar Baru, Purwakarta – Sebuah rumah warga di Kampung Malangnengah Wetan RT 09 RW 10, Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan Purwakarta, ambruk akibat kondisi bangunan yang sudah termakan usia, Rabu (24/12) sekitar pukul 09.30 WIB. Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Rumah yang ambruk diketahui milik Ipan Ridwan (58), atau akrab disapa Ipang. Bangunan rumah dengan struktur atap dan langit-langit dari bilik bambu itu telah lama dalam kondisi tidak layak huni. Rumah tersebut dihuni oleh dua orang, yakni Ipang dan kakak iparnya, yang keduanya tidak memiliki pekerjaan tetap.

Jasa Penerbitan Buku

Ipang menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 09.00 WIB saat dirinya melihat asap tipis muncul dari bagian langit-langit rumah. Setelah diperiksa, sebagian bilik bambu yang berfungsi sebagai plafon diketahui telah terbakar.

“Saya panik karena melihat asap tipis. Setelah dicek, ternyata bilik bambu di langit-langit sudah sebagian terbakar. Diduga akibat korsleting listrik karena kabel instalasi terkelupas tertimpa genteng yang mulai berjatuhan,” ujar Ipang.

Beruntung, kondisi bilik bambu yang basah akibat hujan semalaman membuat api tidak membesar sehingga dapat segera diatasi.

Namun, sekitar setengah jam kemudian, tepat pukul 09.30 WIB, atap beserta langit-langit rumah akhirnya ambruk.

Ketua RT 09, Asep Setia Budi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) untuk rumah Ipang sejak kurang lebih enam bulan lalu. Namun hingga kejadian tersebut terjadi, pengajuan bantuan belum mendapatkan persetujuan.

“Pengajuan belum di-ACC dengan alasan Pak Ipang belum berkeluarga atau tidak memiliki tanggungan. Padahal kondisi rumahnya memang sudah sangat memprihatinkan,” kata Asep.

Ia menyampaikan apresiasi atas respons cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta yang segera turun ke lokasi untuk membantu proses evakuasi serta mengamankan bangunan yang berpotensi mengalami ambruk susulan.

“Langkah cepat BPBD sangat kami apresiasi, karena ini penting untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat reruntuhan kayu maupun genteng,” ujarnya.

Lebih lanjut, Asep berharap kebijakan pemerintah terkait bantuan Rutilahu ke depan tidak membedakan penerima manfaat berdasarkan status pernikahan. Menurutnya, warga yang belum berkeluarga tetap memiliki hak untuk mendapatkan bantuan selama memenuhi kriteria sebagai warga tidak mampu.

“Siapa pun yang memang tidak mampu dan tidak bekerja, meskipun belum berkeluarga, seharusnya tetap berhak mendapatkan bantuan,” tegasnya.

Pasca kejadian, rumah ambruk tersebut langsung mendapat perhatian dari BPBD Kabupaten Purwakarta, Lurah Nagri Tengah beserta Kasi Kesejahteraan Sosial, serta pihak Kecamatan Purwakarta yang turut meninjau lokasi dan melakukan penanganan awal. (*)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store