Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Self-Reward: Bentuk Self-Care atau Justifikasi Boros?

Dua gadis memegang banyak tas belanja, Karya: RgStudio.

Editor:

Penulis : Risna Putri Saraswati (Sastra Inggris, Universitas Negeri Semarang)

Semarang- Fenomena self-reward atau memberi hadiah pada diri sendiri kini makin populer di kalangan anak muda. Tapi, bagaimana jika kebiasaan ini justru berubah jadi alasan untuk belanja berlebihan dan gaya hidup konsumtif?

Jasa Pembuatan Buku

Banyak yang awalnya hanya ingin memberi apresiasi atas kerja keras, tapi tanpa sadar terjebak dalam siklus impulsif: kerja, lelah, belanja, lalu stres karena tagihan. Di tengah tekanan sosial dan tren media sosial yang kerap menampilkan hidup serba “healing”, penting untuk memahami batas antara self-care yang sehat dan konsumsi yang tidak perlu. Artikel ini akan mengulas sisi lain dari self-reward, dari manfaatnya hingga jebakan konsumtif yang bisa muncul jika tidak disikapi dengan bijak.

Self-Reward Itu Sah, Tapi Harus Sadar Tujuannya

Self-reward atau memberi penghargaan pada diri sendiri setelah mencapai sesuatu adalah hal yang wajar dan sehat. Ini bisa jadi cara efektif untuk memberikan motivasi, menjaga semangat, serta membuat kita merasa lebih ringan dalam menjalani rutinitas. Misalnya, setelah berhasil menyelesaikan proyek besar atau mencapai target pribadi, membeli barang yang diinginkan atau menghabiskan waktu untuk diri sendiri bisa menjadi cara yang baik untuk merayakan pencapaian. Namun, penting untuk memastikan bahwa tujuan dari self-reward adalah untuk menghargai diri atas kerja keras, bukan sebagai pelampiasan dari stres atau rasa frustasi. Jika terlalu sering dilakukan tanpa tujuan yang jelas, self-reward bisa berisiko menjadi kebiasaan yang tidak sehat (dilansir dari The Power of Self-Rewarding, Medium.com, 2021).

Ketika Self-Reward Jadi Alasan untuk Konsumtif

Masalah muncul ketika konsep self-reward disalahartikan menjadi alasan untuk belanja impulsif. Ini terjadi ketika seseorang merasa berhak membeli barang mahal atau melakukan aktivitas konsumtif hanya untuk memenuhi keinginan sesaat, bukan karena benar-benar membutuhkannya. Ini juga bisa terjadi ketika self-reward dilakukan terlalu sering, bahkan untuk hal-hal kecil yang tidak terlalu signifikan, seperti membeli kopi mahal setiap hari atau membeli barang-barang yang hanya sekadar untuk terlihat keren. Jika tidak dikelola dengan bijak, hal ini bisa berdampak buruk pada keuangan pribadi. Ketika self-reward menjadi kebiasaan konsumtif, kita bisa kehilangan kendali atas pengeluaran dan akhirnya berisiko jatuh dalam masalah keuangan (dilansir dari The Impact of Impulsive Buying on Personal Finances, ScienceDirect, 2009).

Media Sosial Berperan Besar dalam Mempengaruhi Gaya Hidup Ini

Salah satu faktor yang memperburuk fenomena self-reward adalah media sosial. Platform seperti TikTok dan Instagram seringkali memamerkan gaya hidup mewah atau tren “treat yourself” yang menarik, di mana seseorang menunjukkan cara mereka merayakan pencapaian dengan membeli barang-barang mahal atau melakukan aktivitas tertentu. Narasi ini sering kali digambarkan dengan sangat menggoda, tetapi kita harus ingat bahwa media sosial hanya menunjukkan sisi indah dan terkurasi dari kehidupan seseorang. Banyak yang terjebak dalam ilusi bahwa mereka juga harus mengikuti tren ini, meski tidak dalam kondisi keuangan yang memungkinkan. Hal ini dapat memicu kebiasaan konsumtif yang tidak sehat dan meningkatkan tekanan sosial untuk tampil sesuai standar yang tidak realistis (dilansir dari The Influence of Social Media on Consumer Behavior, Journal of Consumer Research, 2021).

Self-Care Tidak Harus Mahal

Penting untuk diingat bahwa self-care sejati tidak selalu melibatkan pengeluaran uang. Ada banyak cara untuk merawat diri sendiri yang tidak membutuhkan biaya besar. Self-care yang sesungguhnya adalah yang membuat kita merasa lebih tenang, bahagia, dan lebih baik secara emosional, mental, dan fisik, tanpa menambah stres keuangan. Misalnya, tidur cukup, melakukan olahraga ringan, menulis jurnal, atau sekadar meluangkan waktu untuk berbicara dengan teman atau keluarga. Hal-hal sederhana ini bisa memberikan dampak positif yang jauh lebih besar pada kesejahteraan kita dibandingkan dengan membeli barang-barang mahal yang hanya memberikan kebahagiaan sesaat (dilansir dari Reflection Psychology, 2023).

Jadi, Gimana Cara Menyeimbangkannya?

Untuk menjaga keseimbangan antara memberi penghargaan pada diri sendiri dan mengelola pengeluaran, penting untuk membuat beberapa keputusan bijak yang bisa menghindarkan kita dari kebiasaan konsumtif yang merugikan. Salah satu cara yang bisa diambil adalah dengan menetapkan batasan yang jelas dan realistis. Misalnya, jika kamu ingin memberi penghargaan pada diri setelah pencapaian besar, tentukan bahwa self-reward hanya boleh dilakukan sekali dalam sebulan. Ini membantu agar tidak berlebihan dan tetap menjaga keseimbangan keuangan.

Selanjutnya, penting untuk selalu mengevaluasi pengeluaran yang akan dilakukan. Sebelum memutuskan untuk membeli barang atau melakukan aktivitas tertentu, tanyakan pada diri sendiri apakah itu benar-benar diperlukan atau hanya didorong oleh keinginan sesaat. Dengan begitu, kita bisa lebih bijak dalam memilih kapan dan apa yang layak untuk dibeli sebagai penghargaan diri.

Namun, self-reward tidak selalu harus berbentuk materi. Ada banyak alternatif self-care yang tidak memerlukan biaya besar, namun tetap bisa memberi kepuasan dan kebahagiaan. Misalnya, menghabiskan waktu berkualitas dengan orang-orang terdekat, menikmati alam, atau mengeksplorasi hobi baru yang tidak membutuhkan banyak uang. Aktivitas ini dapat memberikan kebahagiaan dan perasaan puas yang lebih bertahan lama, tanpa harus mengorbankan kondisi keuangan kita.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita dapat menikmati manfaat dari self-reward tanpa merasa tertekan secara finansial. Pada akhirnya, self-reward yang dilakukan dengan bijak dan penuh kesadaran dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan tanpa membawa dampak negatif di kemudian hari. Menghargai diri sendiri memang penting, tetapi lebih penting lagi untuk melakukannya dengan cara yang seimbang dan bertanggung jawab.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store