Narji Minta Maaf, Diintervensi PKS?

KABARBARU, JAKARTA – Pelawak sekaligus politikus PKS Sunarji alias Narji Cagur membantah ada intervensi partai terkait pernyataan maaf yang ia sampaikan di kasus pencopotan baliho Rizieq Shihab, November 2020 lalu.
Saat itu Narji pernah mengungkap dukungan kepada Jenderal Dudung Abdurachman yang mencopoti baliho Rizieq Shihab.
Narji mengatakan, lewat permintaan maaf tersebut, ia hanya ingin memastikan tindakannya kala itu tidak menyakiti masyarakat, terutama kader PKS saat ini. Sebab, dia bilang partainya saat ini, PKS, akan menjadi tempat untuk memperbaiki diri.
“Maksudnya, kalau tindak tanduk selama ini salah, kurang tepat di mata masyarakat, di mata kader, PKS ini tempat gua untuk belajar memperbaiki diri,” kata Narji di kantor DPD PKS Kota Tangerang Selatan, Rabu (5/1).
Selain itu, Narji menegaskan dirinya merupakan tipe orang yang tidak suka diperintah, termasuk dalam kasus permintaan maaf ini. Ia menyebut hanya dua orang yang bisa memerintah dirinya, yakni ibu dan istrinya.
Lebih lanjut, Pelawak yang ngetop lewat grup komedi Cagur itu meminta agar dirinya tak terlalu dikaitkan dengan isu tersebut. Narji juga menegaskan bahwa permintaan maaf itu tak berarti dukungan yang pernah ia berikan kepada Dudung, Pangdam Jaya kala itu, sebuah kesalahan.
Narji mengaku tak ingin memiliki musuh. Semua keputusan yang ia ambil, merupakan upaya untuk bersahabat dengan semua pihak.
“Artinya jangan terlalu dikaitkan dengan itu. Gua tuh semua, udah bilang, semua yang gua lakukan itu, gua semua bersahabat sama semua orang. Semua instansi, semua golongan,” katanya.
Sehari sebelumnya, Selasa (4/1), Narji menyampaikan permintaan maaf karena sempat ikut mendukung keputusan Jenderal Dudung Abdurachman, Pangdam Jayakarta kala itu, menertibkan baliho bergambar mantan Imam FPI, Rizieq Shihab usai kepulangannya akhir 2020 lalu.
Dukungan itu disampaikan Narji lewat karangan bunga yang dipajang di markas Kodam Jaya, Jakarta. Narji tak sendiri kala itu. Ia mewakili komunitas artis ibu kota tak lama usai aksi pencopotan baliho Rizieq oleh prajurit TNI atas perintah Dudung.
“Saya berharap masyarakat mau memaafkan. Masak masyarakat tidak memaafkan saya. Istri saya saja memaafkan saya, yang punya tampang kayak gini,” kata dia.