Momen Calon Anggota KI Sumenep Tertunduk Pasrah Tak Bisa Jawab Pertanyaan Panelis

Jurnalis: Rifan Anshory

Kabar Baru, Sumenep – Momen kebingungan dialami Badrul Akhmadi, calon anggota Komisi Informasi (KI) Kabupaten Sumenep, saat menjalani Fit and Proper Test di Ruang Paripurna Gedung DPRD setempat, pada Rabu (13/8).

Di momen itu, Badrul tampak pasrah tak mampu menjawab pertanyaan salah satu panelis.

Ceritanya, Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath, yang juga panelis menanyakan pemahaman yang bersangkutan terkait mekanisme prosedur recusal.

“Apa yang bisa anda jelaskan tentang prosedur recusal,” tanya Darul sederhana, dikutip dari live Youtube Radar Madura TV, Kamis (14/8).

Mendengar pertanyaan tersebut, Badrul tampak bingung, dan memilih menjawab jujur tidak mengetahuinya.

“Mohon izin pak ketua. Saya kurang paham,” jawabnya pelan.

“Silahlan jawab mas,” sambung Darul memberi kesempatan.

Di kesempatan kedua, Badrul kembali memilih mengakui ketidaktahuannya terkait mekanisme hukum itu.

“Prosedur recusal yang dimaksudkan pimpinan, mohon izin, saya mungkin tidak bisa menjawab,” tangkasnya.

Kemudian, politisi asal Masalembu itu membantu memberikan penjelasan terkait pengertian dan contohnya.

Menurutnya, mekanisme prosedur recusal adalah tata cara atau langkah-langkah resmi yang mengatur bagaimana seorang pejabat, hakim, atau pihak yang berwenang mengundurkan diri atau menarik diri dari menangani suatu perkara atau pengambilan keputusan karena adanya potensi benturan kepentingan (conflict of interest) atau alasan lain yang bisa memengaruhi objektivitasnya.

“Misal sebagai ilustrasi, anda sebagai KI, anda yang memimpin sidang, beracara, lalu yang disengketakan sebagai termohon adalah punya hubungan darah. Maka dalam mekanisme prosedur recusal, anda boleh tidak menggunakan haknya sebagai pimpinan sidang. Jadi itu yang dimaksud mencipta jarak dengan apa yang sedang terjadi,” jelasnya.

Meski demikian, Darul menyanjung Badrul atas keberaniannya berkata apa adanya.

“Saya menghormati kejujuran saudara. Kalau boleh dianjurkan, sedikit ditambah stamina membacanya, karena ini terkait literasi,” pungkasnya.