Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Miskin Informasi Itu Juga Penting

Editor:

KABARBARU, OPINI- Siapa sih yang bercita-cita menjadi kaya?. Sepertinya iktikad itu tunda dulu-lah mending jadi miskin aja untuk saat ini. hmmmm… pasti kalian pada mikir, masa PPKM kayak sekarang disuruh miskin, mau makan apa nantinya. Bentar, miskin yang dimaksud barometernya bukan cuan-loh. Tapi kalau soal cuan tetap diusahakan juga  gak apa-apa, ok.

Kalau kacamata  kalian miskin selalu dalam bentuk  tidak berkecukupan dalam materi. Yok upgrade pengertiannya tidak berkecukupan lainnya. iya seperti harus miskin Informasi, yang penting miskin-lah dan kurang berkucupan.

Jasa Penerbitan Buku

Dilihat dari kondisi saat ini informasi mengalir deras dengan cepat dari berbagai media sosial, Facebook, Instagram, dan apalagi Whaatsap. Nah… saya kira menjadi miskin informasi sangatlah penting, apalagi berita Covid 19 yang hanya menambah kecemasan dan ditambah bualan para pejabat soal kebijakan. Mending cari kabar keluarga kalian, apakah pada dalam kondisi sehat semua, saranku sih gitu.

Miskin Informasi Agar Terhindar Dari Hoaxs

Pernah gak kalian berkumpul dengan orang-orang di rumah kalian, atau dimanapun itu lalu memberi informasi yang masih belum valid kebenarannya tapi masih ngotot bilang beritanya benar, kalau pun ada nasib kita sama. Mereka bisa jadi teman dekat, bahkan keluarga kita sendiri. Barangkali sebenarnya mereka tidak ada maksud menyebarkan berita Hoaks, tapi bisa jadi karena minimnya pengetahuan dalam menyaring informasi, yahh.. terpaksa di share.

Dapat dilihat hasil data kompas.com yang berkolaborasi denga cekfakta.com , tercatat mencapai 2.024. Jumlah itu terhitung sejak tanggal 1 Januari-16 November 2020. Maka dengan begitu saran saya, jika tidak penting-penting amat jangan sampai seperti Grup Whaatsap menjadi lahan men-share informasi , intinya dibatasi. Kembali lagi kata saya tadi, semua penerima informasi kadang tidak dapat memfilternya.

Selain itu, berita Hoaxs memantik perdebatan. Contohnya, apabila ada dua informasi berbeda dalam sebuah media. Terkadang bikin berebut benar aja, wes yang penting berita, padahal bisa jadi diantara keduanya sama-sama tidak benar informasinya.

Iya, intinya kalau belum cukup luas pengetahuannya dalam membedakan mana berita Hoaxs dan yang benar, mending tunda aja dan lebih baik dianggap Kudet (kurang Update). Daripada berantem sesama teman atau keluarga, karena berbeda infomasi yang diterima.

Kecuali masih ngotot tidak ingin dianggap kudet informasi, maka minimalnya perhatikan dan pelajari langkahnya, nah ini catatan penting saya, hasil dari menulusuri  website komimfo.go.id diantaranya;

Pertama, berhati-hati dengan judul provokatif. Karena kebanyakan berita semacam itu dibuat untuk menyerang orang tertentu, ataupun lembaga tertentu. Sehingga seolah-olah benar adanya, padahal seringkali dipelintirkan berita yang sebenarnya

Kedua, cermati alamat situsnya. Biasanya informasi dapat dilihat indikasi siapa yang mempublikasikan berita tersebut, jika masih belum terverifikasi sebagai media pers, mending tinggalin aja, ok. Ingat tinggalin ! jangan coba-coba masih membuka website-nya

Ketiga, ini  yang terakhir, cermati fakta. Minimalnya menelisik secara serius, seperti melihat keaslian foto, kejadian di lapangan. Maka paling tidak mendiskusikannya dengan teman-teman kalian untuk memastikan berita itu benar.

Percaya gak sih kalian dengan berkurangnya informasi bisa membuat kita lebih sehat dan bahagai. Jika belum, saya akan mencoba kalian untuk percaya, bukan yakin iya, nanti dikira syirik. Sebenarnya sederhana alasannya, seperti halnya mengurangi informasi tentang Covid19, seperti angka kamatian dan penyebarannya.

Semua itu terkadang mengganggu psikologis kita, sebagaimana disampaikan oleh psikolog Annie Miller, bahwa informasi negatif dalam jangka panjang akan mempengaruhi kerja otak.

Ketika kita mengalami perasaan terancam, otak akan mengaktifkan respon melawan atau meninggalkan, dan sistem dalam tubuh langsung bereaksi, sehingga dapat mengurangi imun tubuh, lalu jatuh sakit. Tuh… kan jatuh sakit, jadinya gak sehat kan.

Selain dapat menyehatkan secara dhohir, namun secara batin juga gak kalah pentingnya. Secara batin minimalnya mengurangi prasangka buruk dengan berita yang diterimanya. yah.. kan dosa juga nantinya kalau su’udzon terus.

Selanjutnya kenapa dapat membuat kita bahagia? Jawabannya simpel bin padat, jadi gini, informasi itukan skala yang di informasikan bisa tingkat regional maupun nasional. Kadang kita mikir persoalan yang tejadi di berbagai tingkatan tersebut, malah bikin kita jadi Ruwet, kata pak jokowi.

Nantinya mendadak menjadi pakar ekonomi, pengamat politik, dll. Padahal itu bagi kita gak penting-penting amat sih, toh nantinya sibuk-sibuk mikir gak didengarkan  juga. Mending tetap menjadi orang yang miskin informasi, biar hidup kita ini jadi bahagia, dan cukup urusi hidup kita masing-masing. Ingat iya ! urusi hidup sendiri aja biar bahagia, ok.

 

  • Penulis adalah Moh Kholilur rahman, asal Pasean Pamekasan Madura. Sekarang sedang menempuh sarjana di Universitas Trunojoyo Madura. Beberapa tulisannya sudah tersebar di berbagai media online.
  • Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, dan tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store