Meski Telah Dibekukan, BEM FIP UNS Meminta Menwa Dibubarkan

: M. Saiful Rohman

KABARBARU, SOLO – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah menerbitkan press release tentang pembekuan organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa) di UNS. Senin, (01/11/2021).

Didalam Surat Keputusan (SK) nomor 2815/UN27/KH/2021 tercantum, pertama, Rektor UNS Surakarta. Prof. Dr. Jamal Wiwoho secara resmi membekukan Menwa Jagal Abilawa Siaga Batalyon 905.

Berdasarkan SK tersebut, Menwa UNS dilarang melakukan aktivitas apapun. Pembekuan itu akan ditindak lanjuti dengan pemantauan dan evaluasi lebih lanjut mengenai keberadaan Menwa sebagai organisasi kemahasiswaan dilingkungan UNS.

SK pembekukan yang dikeluarkan Rektor UNS itu adalah hasil dari rekomendasi yang diberikan Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS. Dalam rekomendasinya, tim menemukan fakta-fakta bahwa telah terjadi pelanggaran aturan di dalam pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar Pra Gladi Patria XXXVI.

Meski telah dibekukan, ternyata masih banyak pihak yang menginginkan Menwa itu dihapus, salah satunya dari BEM FP UNS. Permintaan penghapusan Menwa tersebut karena pihak Kepolisian sudah memastikan bahwa penyebab kematian Gilang adalah terdapatnya tindak kekerasan dalam Diklatsar.

Bahkan, poster seruan gerilya udara beredar di twitter sebagai pengawalan kasus meninggalnya Gilang. Hal tersebut guna menuntut keadilan untuk korban dan keluarga, pertanggungjawaban secara hukum serta sanksi akademik bagi pelaku dan pihak yang terlibat. Karena itu, mendorong agar Menwa UNS dihapuskan adalah bentuk dari penolakan terhadap adanya militerisme dalam kampus.

Hastag Justice for Gilang dan #bubarkanmenwa menjadi trending. Banyak pihak yang menyayangkan keputusan Rektor UNS tersebut. Karena jika hanya dibekukan maka peluang untuk adanya korban selanjutnya masih terbuka.