Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Mengukir Sukses Posbindu Lansia Inovatif: Alternatif Strategi Mencapai panjang umur dalam menuju SDGS Desa

Salah satu lansia di Kampung Adat Miduana yang masih sehat dan aktif bekerja (Foto: Dok/Ist).

Editor:

Kabar Baru, Opini – Kondisi penuaan penduduk yang terjadi saat ini alternatif strategi sangat diperlukan untuk mencapai panjang umur lansia dalam menuju Sustainable Development Goals (SDGS) Desa. Daerah panjang umur sering diartikan sebagai daerah atau komunitas dengan penduduk yang memiliki usia rata-rata yang lebih tinggi dari pada umumnya. Umur panjang juga ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini seperti jenis kelamin, genetik lingkungan, dukungan sosial, tingkat religiusitas, kepribadian individu, mata pencaharian, bangunan rumah, dan gaya hidup (Miao et al. 2022). Salah satu desa yang yang sebagian besar penduduknya memiliki umur yang relatif panjang adalah Kampung Adat Miduana. Kampung Adat Miduana sendiri berlokasi di daerah Cianjur dengan sistem adat yang masih kental dengan tradisi, keasrian alam, dan lingkungannya. Selain ini sebagian penduduk Kampung Adat Miduana berusia di atas 90 tahun (Perbawasari, 2023). Sedangkan SDGS Desa merupakan upaya terpadu untuk mewujudkan percepatan pembangunan desa dalam mencapai pemberdayaan masyarakat demi tujuan pencapaian pembangunan di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017.

Jasa Penerbitan Buku

Namun, terdapat beberapa permasalahan kompleks yang ditimbulkan dengan lansia yang berumur panjang, lansia seringkali dianggap sebagai beban bagi generasi selanjutnya (Sandi et al., 2022). Selain itu lansia juga memerlukan penopang hidup dalam memenuhi segala kebutuhan dan keinginan di masa tua. Penuaan penduduk juga biasanya diiringi dengan berbagai jenis penyakit salah satunya penyakit degeneratif dan disabilitas yang seringkali menimpa lansia, sehingga diperlukan pendampingan serta penanganan khusus terhadap penduduk yang memiliki umur panjang. Fenomena lansia terlantar akibat permasalahan ekonomi, pendidikan yang rendah,tidak memiliki tunjangan serta tidak adanya pekerjaan yang tetap. Hal ini seringkali diperparah dengan kondisi lansia yang tidak memiliki keluarga. Dapat dikatakan bahwasannya lansia memperoleh uang hanya bersumber dari pemberian anggota keluarga dan juga bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Hal ini tentu saja akan menjadikan lansia terbatas dalam mengatur keuangannya dan seringkali terkendala terkait tabungan di masa tua.

Alternatif strategi menjadi sangat penting karena dapat digunakan dalam mencapai umur panjang dan menciptakan lansia dengan umur panjang yang aktif dan produktif yang tentu saja sangat diperlukan dalam memberikan kontribusi bagi terwujudnya Sustainable Development Goals Desa. Kontribusi SDGS Desa menjadi krusial dalam upaya mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat, membawa kita dalam menuju tujuan, dan pembangunan yang lebih inklusif dan berdaya.

Maka perlu adanya alternatif strategi bukan?

Ya, alternatif strategi sangat perlu dilakukan dengan diadakannya Posbindu lansia inovatif di seluruh daerah sehingga untuk mencapai Sustainable Development Goals Desa. Berdasarkan analisis yang telah penulis lakukan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) bahwa alternatif strategi yang paling memberikan pengaruh adalah Posbindu lansia inovatif. meningkatkan dan memelihara kesehatan agar tetap produktif pemerintah dapat menyelenggarakan upaya kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidup secara optimal. Upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan umur panjang adalah program posbindu inovatif dengan memberikan pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari, pemeriksaan status mental, pemeriksaan status gizi, tekanan darah, pemeriksaan hemoglobin, kadar gula dan protein, penyuluhan kesehatan, sesi curhat serta motivasi, dan pemberdayaan serta pembinaan dengan memanfaatkan potensi lokal Ningsih et al. (2014). Dengan begitu, umur panjang yang tercipta adalah umur panjang yang mandiri sehingga mengurangi tingkat ketergantungan lansia kepada kaum yang berusia lebih muda. Selanjutnya, hal tersebut akan berkontribusi pada tercapainya SDGs desa nomor 8 yaitu Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata. Tujuan dari SDGS 8 adalah pembangunan berkelanjutan (TPB) atau dikenal dengan sebutan SDGS yang ememiliki tujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, memiliki tenaga kerja penuh, serta produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua masyarakat.

 

*) Penulis adalah Citra Shabira, Deasy Febriyanti Wanasurya, Adamas Rizky Gani, Cecilia Syifa, Dewi Sukmawati, dengan dosen pendamping Ir. Nindyantoro, M.SP., dari IPB University

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store