Mendapat Nomor Urut Satu Caketum PMII Jatim, Baijuri Mengangkat Isu Ekonomi Multisektor

Jurnalis: Wafil M

Kabar Baru, Surabaya- Perhelatan Konferensi Koordinator Cabang (KONKOORCAB) Pengurus Kordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur berhasil menyaring lima kader terbaik Calon Ketua Umum PMII Jatim di Graha Pergerakan IKA-PMII Jatim Selasa (31/5/22)

Baijuri Calon Ketua Umum nomor urut satu asal cabang Jember mengangkat Isu pengembangan multisektor ekonomi sebagai misi utama pencalonan dirinya.

Ia mengangkat Isu tersebut guna mentargetkan penguatan peran PMII dalam menghadapi masalah ekonomi masyarakat Jawa Timur.

“Peningkatan peran dan fungsi pendampingan organisasi pada produktivitas usaha mikro masyarakat berbasis potensi lokal yang dimiliki saat ini sangat diperlukan, oleh karenanya PMII harus hadir di ranah tersebut.” Ujar kader yang juga alumni UIN KHAS Jember ini.

Selain itu, Baijuri Juga menambahkan bahwa fungsi advokasi ekonomi masyarakat berbasis kesadaran produktivitas jangka panjang juga perlu diperhatikan.

“Kita menyadari bahwa kesejahteraan masyarakat ekonomi rentan dan korban diskriminasi masih terjadi di wilayah kita, PMII sebagai organisasi mahasiswa yang dalam praktiknya sebagai agen sosial kemasyarakatan harus mengisi gerakan tersebut.” Terang Pria yang juga mantan ketua PMII Jember periode 2020-2021, saat dihubungi via WhatsApp pada Rabu (1/6/22).

Putra asli Bondowoso ini juga berharap PMII Jatim turut serta dalam pengembangan kelembagaan bisnis pendorong ekonomi masyarakat dengan target terbentuknya lembaga otonom usaha yang berpartisipasi dalam penguatan ekonomi masyarakat.

Baijuri juga menyatakan siap mengawal dalam rangka mencetak sumber daya profesional tenaga kerja di bidang ekonomi.

“Kami bertekad membentuk kader dan juga anggota PMII yang profesional dan mampu memenuhi pos-pos strategis sektor ekonomi.” Tegas pria pecinta traveling ini.

Ia berharap semoga misi pengembangan multisektor ekonomi yang diangkat mampu menjadi solusi terbaik bagi problematika kader PMII khususnya dan warga Jatim umumnya.