Koordinator PPI Dunia Serukan Perdamaian Antara Rusia dan Ukraina
Jurnalis: Alberto Salim
KABARBARU, INTERNASIONAL – Ketegangan Rusia dan Ukraina semakin menjadi-jadi dengan berhasil masuknya pasukan Rusia di distrik utara ibukota Kiev (Kyiv).
KBRI Polandia juga memberikan himbauan kepada semua WNI dan semua pelajar Indonesia di Polandia untuk menunda perjalanan ke Ukrania sementara waktu ini dan senantiasa waspada serta berkordinasi dengan KBRI Warsawa di Polandia.
Kabar terbaru terkait dengan eskalasi ketegangan antara Russia dan Ukraina, berdasarkan laporan dari Ketua PPI Polandia Syifa Haura, pihak KBRI termasuk Atase Pertahanan Polandia telah memulai melakukan evakuasi WNI termasuk pelajar di Ukraina ke Polandia.
Sementara itu berdasarkan laporan yang diterima PPI Dunia dari Ketua Permira Rusia Zidni, Atase Pertahanan KBRI Moskow juga telah meminta mahasiswa Indonesia di perbatasan Ukraina untuk tetap tenang dan tetap waspada. Selalu berkordinasi dengan pihak KBRI.
Faruq Ibnul Haqi Koordinator PPI Dunia ke-11 dalam wawancaranya juga menyerukan kepada kedua negara baik itu Russia maupun Ukraina untuk bisa berdamai dan menghentikan peperangan. Karena sejatinya peperangan adalah bukan suatu solusi dari konflik dan pertikaian tetapi justru akan menimbulkan suatu kerugian khususnya kemanusiaan.
“Akan banyak permasalahan kemanusiaan yang muncul akibat peperangan, mulai dari pengungsi, hilangnya tempat tinggal hingga korban meninggal dunia”, ungkap Faruq.
Selain itu, sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia dan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, sudah sejatinya Indonesia bisa mengambil peran dalam konflik Rusia dan Ukraina untuk mendamaikannya.
Dengan momentum Presidency G20, dimana Indonesia menjadi pemimpinnya, Faruq memandang Indonesia bisa mengambil peran penting dalam konflik yang terjadi baik itu menghimpun semua negara di PBB maupun jalur diplomasi untuk mewujudkan perdamaian dunia. Terlebih Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan kedua belah negara. “Indonesia bisa menjadi jembatan strategis untuk mendamaikan kedua negara”, ungkap Faruq Kandidat Doktor dari University of South Australia, Adelaide.