Kunjungi Kantor DPC PDI-P Wonogiri, Puan Suntik Semangat Kader
Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
Kabar Baru, Wonogiri – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani kunjungi kantor DPC PDI-P Wonogiri pada sela-sela kunjungan kerjanya sebagai Ketua DPR RI, Selasa (26/04/22).
Disini, Puan mengajak kader PDI-P untuk bisa merapatkan barisan sebagai persiapan menghadapi Pemilu 2024.
Ia juga menyuntikkan semangat agar kader terpacu memenangkan PDI-P lagi dalam Pemilu. Puan mendorong agar pengurus DPC, termasuk DPC PDI-P Wonogiri, berjuang mencapai target kemenangan dalam Pemilu 2024 nanti.
“Kalau Wonogiri punya target, DPR RI juga punya target, Nasional juga saya punya target. Bayangin gimana PDI Perjuangan kalau ini bisa terjadi. InsyaAllah satu-satunya partai yang pernah hattrick menang 3 kali berturut-turut,” kata Puan.
Ia menjelaskan bahwa kemenangan PDI-P bisa membawa kenikmatan. Bukan untuk diri sendiri, akan tetapi dengan kemenangan, PDI-P bisa berbuat banyak untuk rakyat.
“Kalah itu nggak enak. Nggak enaknya bukan karena tidak bisa bermewah-mewah, tapi kita jadi nggak bisa berbuat apa-apa. Dan mau melakukan sesuatu untuk rakyat jadi nggak segampang sekarang,” ujarnya.
Ia juga mencontohkan kerja sinergi yang sudah terjalin dengan baik dan memberikan manfaat besar untuk rakyat. Salah satunya ialah gotong royong yang dilakukan kader PDI-P dalam mewujudkan pengadaan akses air bersih untuk warga Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Tak hanya air, rencananya pembangunan jalan juga akan dilakukan di kawasan Kecamatan Paranggupito.
“Saya datang ke sana, wah wajah mereka seneng banget. Kenapa saya mau mulai begitu? Ya itu, ini salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk rakyat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelum mendatangi kantor DPC Wonogiri, Puan meresmikan proyek Sarana Air Bersih untuk warga Desa Gendayakan. Desa ini lokasinya berada di 68 kilometer dari Kota Wonogiri dan pada ketinggian 195 meter di atas permukaan laut. Wilayahnya masuk dalam gugus karst Pegunungan Sewu. Medan desa yang terjal, berbukit dan berlapis batu kapur membuat warga Desa Gendayakan mengalami krisis air bersih selama puluhan tahun.