Inovasi SiaGas: Deteksi Kebocoran Gas LPG Real-Time Berbasis IoT

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Tim mahasiswa dari Universitas Gunadarma kembali menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat melalui karya Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) bernama SiaGas. SiaGas merupakan singkatan dari “Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Real-Time Berbasis IoT dan Kecerdasan Buatan”. Inovasi ini lahir dari keprihatinan akan tingginya kasus kebakaran rumah tangga yang dipicu oleh kebocoran gas LPG, khususnya di kawasan padat penduduk yang rentan terdampak.
Sistem SiaGas memanfaatkan integrasi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan deteksi dini serta peringatan bahaya kebocoran gas. Menggunakan berbagai sensor canggih seperti MQ-2, MQ-6, MQ-135, BME680, dan PMS5003, alat ini mampu membaca kadar gas berbahaya (seperti LPG, karbon monoksida, metana, dan butana), kualitas udara, kelembaban, suhu, hingga partikel debu halus yang berpotensi membahayakan kesehatan. Kombinasi sensor ini membuat SiaGas lebih akurat dan andal dibandingkan alat deteksi sederhana yang hanya mengandalkan satu sensor saja.
Sensor MQ-2 dan MQ-6 berfungsi untuk mendeteksi kebocoran gas LPG dengan sensitivitas tinggi, sedangkan MQ-135 membantu memonitor kualitas udara di sekitar ruangan. BME680 melengkapi fungsi pemantauan dengan mengukur temperatur, kelembaban, tekanan, dan kualitas udara secara keseluruhan. Sementara itu, PMS5003 berperan mendeteksi partikel debu mikro (PM2.5 dan PM10) yang sering menjadi ancaman tersembunyi bagi kesehatan pernapasan. Dengan sistem multi-sensor ini, SiaGas tidak hanya memberi peringatan dini terkait kebocoran gas, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kualitas udara di lingkungan rumah.
SiaGas dilengkapi dengan sistem notifikasi real-time yang terhubung ke aplikasi mobile berbasis Flutter. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa langsung mengetahui tingkat risiko yang terdeteksi oleh perangkat. Jika ditemukan indikasi kebocoran, aplikasi akan menampilkan level peringatan dalam tiga tingkatan: Siaga, Waspada, dan Bahaya, lengkap dengan rekomendasi tindakan yang harus segera dilakukan. Selain itu, aplikasi juga terintegrasi dengan server MQTT sehingga data yang terekam bisa disimpan, dipantau, dan dianalisis secara historis, membantu pengguna memahami tren kondisi lingkungan rumah tangganya.
Keunggulan lain dari SiaGas adalah desainnya yang ramah pengguna dan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Perangkat ini dirancang dengan ukuran yang ringkas, hemat energi, serta menggunakan baterai lithium yang aman dan tahan lama. Sistem buzzer dan indikator cahaya ditambahkan sebagai lapisan keamanan ekstra, sehingga peringatan bisa terdengar dan terlihat langsung meskipun pengguna tidak sedang memegang ponsel. Hal ini diharapkan dapat meminimalkan keterlambatan respon terhadap potensi bahaya.
Melalui kehadiran SiaGas, tim pengembang berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan keselamatan rumah tangga di Indonesia. Inovasi ini tidak hanya menjawab tantangan keamanan energi rumah tangga, tetapi juga membuka peluang lebih luas dalam penerapan teknologi IoT dan AI untuk mitigasi risiko kebencanaan. Ke depannya, SiaGas berpotensi dikembangkan lebih lanjut agar dapat terhubung dengan sistem tanggap darurat seperti Dinas Pemadam Kebakaran atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sehingga penanganan kebocoran gas bisa dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.
Inovasi sederhana namun berdampak besar ini menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia mampu menghasilkan karya teknologi yang tidak hanya inovatif,
tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat. SiaGas hadir sebagai jawaban atas keresahan banyak keluarga, menghadirkan rasa aman, dan sekaligus menjadi inspirasi bagi lahirnya inovasi-inovasi lain di masa depan.