Ijtihad PMII Kediri Terhadap Potensi Wisata Religi

Jurnalis: Ramdani

KABARBARU, KEDIRI – Usai melakukan giat Kaderisasi Formal, Pelatihan Kader Lanjut (PKL) yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang PMII Kediri Masa Khidmat 2021 – 2022 bertema “Redesain Konsep Kepemimpinan Dalam Mengawal Kebijakan Daerah” yang dilaksanakan pada tanggal 26 – 30 Maret 2022 diikuti peserta sejumlah 29 Kader PMII dari berbagai daerah.

Rangkaian kegiatan yang menarik dari PKL kali ini yang merupakan Gerakan Spritual & Moral dalam bentuk Ziarah Ke makam Tokoh Revolusioner yang terletak di RT.03/RW.03, Ledok, Selopanggung, Kec. Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur Pada Rabu, 30 Maret 2022.

Ia adalah Tan Malaka, bernama asli Sutan Ibrahim dengan Gelar Datoek Tan Malaka yang di berikan dalam suatu upacara adat, gelar ini merupakan tanda bawah ia adalah orang istimewa, Berdasarakan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 53 Tahun 1963 Tentang Penghargaan Pahlawan Nasional.

Eko Zuliyanto selaku Ketua Umum PC PMII Kediri menyampaikan bahwa rangkaian giat ziarah dalam gelaran PKL tahun ini merupakan gerakan aktualisasi ajaran ahlussunnah wal jama’ah.

“Gerakan yang kita lakukan ini merupakan salah satu wujud aktualisasi ajaran ahhlussunah wal jama’ah yang menjadi landasan komprehensif PMII dalam Bergerak,” Ujarnya saat dihubungi tim kabarbaru.co, Jumat (01/04/2022).

Selain itu, Eko sapaan akrabnya menambahkan, Ijtihad PMII Kediri ini murni dari inisiatif kader, tidak terafiliasi lembaga apapun.

“Saya tegaskan bahwa Ijtihad PMII yang kita lakukan saat ini. Tidak terafiliasi dan berafiliasi dengan lembaga apapun, ini murni dari inisiatif Kader PMII Kediri dalam merawat Nafas Pergerakan.” Tegas Eko Zuliyanto

Merujuk ke berbagai informasi yang muncul dalam beberapa bulan ke belakang tentang rencana strategi pengembangan potensi Wisata di Kabupaten Kediri yang digalakan oleh Bupati Kediri, Eko pun berharap bisa menjadikan makam Tan Malaka sebagai objek destinasi wisata religi.

“Saya atas nama PMII Kediri Meminta dengan Hormat Kepada Bupati Kediri untuk menyentuh dan memperhatikan Makam Pahlawan Nasional. Besar harapan bisa menjadi Objek destinasi Wisata Religi.”

“Bahwa sudah seharusnya Pemkab Kediri ini memberikan perhatian khusus dalam bentuk pembenahan akses maupun fasilitas lainya yang setara dengan Tempat Wisata Religi pada umumnya.” tambah Eko.

Tidak berhenti disitu, Eko bersama kader akan mengawal dan menindaklanjuti gagasannya jika tidak diindahkan pihak Pemerintah Kabupaten Kediri.

“Hal ini akan menjadi kajian bersama dalam PMII Kediri dan akan kami tindak lanjuti. Jika tidak diindahkan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri.”  Tegas Ketua Umum