Gelar Rapat Perdana, Kadin Bentuk Bidang Vokasi dan Sertifikasi 

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani

Kabar Baru, Jakarta – Dalam rangka memperkuat kontribusi dunia usaha dalam merevitalisasi pendidikan & pelatihan vokasi dan sertifikasi, Kadin Indonesia telah membentuk bidang vokasi dan sertifikasi dalam rapat perdana bersama Bapak Adi Mahfudz selaku Wakil Ketua Umum Bidang Vokasi dan Sertifikasi.

Peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan vokasi serta sertifikasi telah menjadi salah satu fokus program kerja Kadin Indonesia 2021-2026.

Berdasarkan data dari Kemnaker, Indonesia tercatat memiliki 55,88 juta orang tenaga kerja pada april 2023.

65,12% merupakan tenaga kerja aktif yaitu penduduk berusia produktif yang sedang bekerja sementara sisanya 34,88% merupakan tenaga kerja non aktif, penduduk berusia produktif yang sedang tidak bekerja.

Pembentukan dari bidang vokasi dan sertifikasi Kadin Indonesia dilatar belakangi oleh pendirian pokja vokasi pada tahun 2022 dengan tujuan untuk merevitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas dan kebutuhan tenaga kerja dalam industri, institusionalisasi dari pokja vokasi Kadin Indonesia diperkuat dalam bentuk bidang vokasi dan sertifikasi lengkap dengan Wakil Ketua Umum-nya.

Dalam rapat perdana bidang vokasi dan sertifikasi,Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi, Yukki Nugrahawan Hanafi menyampaikan bahwa keberadaan bidang ini diharapkan dapat semakin mendorong percepatan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia.

“Saat ini banyak keterampilan yang disediakan oleh lembaga pendidikan maupun pelatihan vokasi tidak sesuai dengan keterampilan yang diperlukan oleh industri. Maka dari itu diharapkan dengan adanya bidang baru di Kadin Indonesia dapat mengatasi permasalahan itu sehingga menghasilkan sumber daya manusia atau tenaga kerja yang unggul,” ucap Yukki.

Terkait dengan program kerja Kadin Indonesia di bidang vokasi dan sertifikasi, Wakil Ketua Umum Bidang Vokasi dan Sertifikasi, Adi Mahfudz Wuhadji menyampaikan bahwa strategi dan kerja nyata implementasi dari seluruh program bidang akan didukung oleh 5 komite tetap.

Dalam hal ini: pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, kerja sama kementerian/lembaga dan industri, pasar kerja dan pemagangan, serta sertifikasi profesi.

“Kadin Indonesia berkomitmen untuk mendukung percepatan pembenahan pendidikan dan pelatihan vokasi secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi dan terkoordinasi. Salah satunya lewat dukungan yang diberikan bagi Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV) dan Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) dalam penguatan Revitalisasi Pendidikan & Pelatihan Vokasi yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dan pasar kerja,” ucap Adi.

Beliau juga mengatakan, perwujudan SDM vokasi yang kompeten membutuhkan dukungan dari pasar kerja yang mampu menyerap dan mendorong kewirausahaan melalui peningkatan keunggulan, askses, mutu, relevansi, dan partisipasi dunia kerja.

Oleh sebab itu, implementasi program kerja Kadin untuk bidang ini juga akan berkolaborasi dengan salah satu platform pelatihan yang dimiliki Kadin Indonesia yaitu, Kadin for Naker.

“Kadin for Naker, sebagai platform, bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang dapat diakses oleh seluruh tenaga kerja di Indonesia terutama bagi para buruh dari berbagai sektor dan industri tanpa dipungut biaya,” ucap Adi.

Adi juga mengatakan adanya Kadin for Naker diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dari para tenaga kerja terutama para buruh sesuai dengan kebutuhan industri saat ini, sehingga dapat meningkatkan link and match antara tenaga kerja dan kebutuhan industri.

Penyelenggaraan rapat perdana selajutnya langsung diikuti dengan implementasi rencana aksi. Seperti disampaikan oleh Adi dalam sesi penutupan, “teori itu penting, tapi jauh lebih penting lagi eksekusi”.