Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Dosen Muda UII Yogyakarta Sukses Raih Gelar Doktor Dari Kampus Elite Eropa

Jurnalis:

Kabar Baru, Eropa – Jaya Addin Linando, seorang dosen muda jurusan manajemen Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, yang baru saja menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Wirtschaftsuniversität (WU) Wien (Vienna University of Economics and Business).

Addin menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun, yang juga merupakan durasi tercepat bagi mahasiswa doktor untuk menyelesaikan studi mereka di WU Wien.

Jasa Penerbitan Buku

Selesainya studi doktoral tersebut juga memungkasi gelar akademik yang Addin miliki.

Sebelumnya ia telah mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) dari Universitas Islam Indonesia (UII) di jenjang S1 pada tahun 2014 dan gelar Master in Business Administration (M.B.A.) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2017.

Teranyar, kelulusan studi doktoral ini menambahkan gelar Doctor rerum socialium oeconomicarumque (Dr.rer.soc.oec) yang berarti Doktor di bidang sosial sains dan ekonomi.

Disertasinya yang berjudul ‘Religion in the workplace: A multilevel perspective’ telah berhasil ia pertahankan di hadapan komite doktoral yang terdiri dari Prof. Wolfgang Mayrhofer, Prof. Edwina Pio, dan Prof. Michael Meyer.

Addin memiliki motivasi pribadi yang kuat untuk mengangkat isu agama di tempat kerja sebagai topik utama disertasinya.

“Data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) tahun 2019 mencatat ada 1.140 universitas di Indonesia yang memiliki jurusan manajemen. Jika kita buat asumsi kasar, di tiap-tiap jurusan manajemen tersebut terdapat 2-3 dosen yang berkonsentrasi di bidang Human Resource Management (HRM) dan Organizational Behavior (OB), maka kita akan mendapati 2.280 – 3.420 akademisi Indonesia di bidang tersebut,” katanya.

Kemudian ia melanjutkan dengan pertanyaan retoris, “dari ribuan akademisi HRM & OB Indonesia yang ada, berapa banyak karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi yang mengangkat isu agama di tempat kerja diterbitkan oleh akademisi Indonesia? Hampir tidak ada.”

Addin melihat hal tersebut sebagai sebuah ironi, mengingat beragam survei global secara kompak menempatkan Indonesia di jajaran atas negara paling religius di dunia.

“Selayaknya kita (akademisi Indonesia di bidang HRM & OB) meningkatkan kapasitas diri agar mampu menerbitkan karya-karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Dengan demikian, akademisi Indonesia dapat turut memberi warna pada perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia di tingkat global, terkhusus yang berkaitan dengan peran dan manajemen agama di tempat kerja,” sambungnya.

Selama menjalani pendidikan doktoral, Addin menorehkan banyak sekali prestasi yang seakan terdengar mustahil untuk ditorehkan oleh mahasiswa S3 dalam waktu tiga tahun.

Antara lain, ia menerbitkan 2 artikel di jurnal Q1 Scopus yang ia tulis seorang diri, 3 artikel Q2 sebagai penulis pertama, 1 artikel di jurnal internasional yang belum terindeks, 1 buku ajar, dan 3 artikel ilmiah populer.

Selain catatan prestasi akademik yang gemilang, ia juga memiliki catatan prestasi sosial yang baik. Addin menjadi pengurus di 3 organisasi selama ia berkuliah S3. Ia menjabat sebagai ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Austria tahun 2020-2021.

Kemudian, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) PPI Dunia, serta pengurus Warga Pengajian Austria (Wapena) pada tahun 2021-2022.

Ia juga kerap diundang sebagai pembicara oleh berbagai komunitas untuk membagikan pengetahuannya terkait manajemen SDM dan agama. Total, 17 kali ia menjadi pembicara undangan selama menjadi mahasiswa S3.

Anak kedua dari pasangan Almarhum Ir. H. Philipus Linando dan Hj. Tazkirowati ini akan segera kembali ke Indonesia untuk menjalani perannya sebagai dosen. Doktor muda berusia 30 tahun ini menyatakan tekadnya untuk turut berkontribusi membangun institusinya, UII, secara spesifik, dan Indonesia secara umum.

“Almarhum Kakek saya, K.H. Hasan Madani berkawan baik dengan Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakir, Pahlawan Nasional yang juga merupakan pendiri serta Rektor pertama UII. Di kisaran tahun 1950an, Kakek yang berdomisili di Palembang kerap menginap di kediaman Prof. Kahar apabila beliau sedang ada urusan di Yogyakarta,” imbuhnya.

“Termasuk niat saya dalam berkontribusi kepada UII, adalah untuk meneruskan hubungan baik antara Alm. Kakek dan Alm. Prof. Kahar.” Pungkasnya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store