Dedi Wahidi Realisasikan Program Aspirasi untuk 4 Desa di Indramayu, Nilainya Milyaran Rupiah

Jurnalis: Nurhidayat

Kabar Baru, Indramayu – Anggota Komisi V DPR RI, Dedi Wahidi merealisasikan aspirasi masyarakat di bidang infrastruktur. Program pembangunan rumah layak huni, irigasi hingga akses jalan telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan warga.

Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Dedi Wahidi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Dalam kesempatan tersebut, Dedi Wahidi juga meresmikan program yang telah selesai dibangun.

“Alhamdulillah hari ini kita bisa meresmikan beberapa program pembangun yang sudah selesai dan langsung kita serahkan kepada masyarakat atau penerima manfaat,” ujar anggota Fraksi PKB DPR RI tersebut.

Kunjungan Dedi Wahidi dimulai di Desa Purwajaya, Kecamatan Krangkeng, Indramayu. Di sini, Dewa membangun irigasi desa, Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dan Program Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah.

Hadir dalam kunjungan tersebut Wakil Ketua DPRD Indramayu, Amroni, Kepala Desa Purwajaya, Dulata, calon anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Tobroni dan calon anggota DPRD Indramayu, Aan Anisa.

“Disaksikan bapak ibu yang hadir di sini saya resmikan dan saya serahkan program BSPS kepada Ibu Caswen, semoga bermanfaat dan berkah,” ujar Dewa, saat mersemikan rumah dari program BSPS.

Atas bantuan tersebut, Kepala Desa (Kuwu) Purwajaya, Dulata, mengaku sangat berterimakasih dan mengapresiasi atas realisasi program aspirasi. Kebutuhan rumah layak huni, di Desa Purwajaya diakuinya masih sangat banyak dan tidak bisa hanya mengandalkan anggaran Dana Desa.

“Melalui program aspirasi dari Bapak Dedi Wahidi sangat membantu kami pemerintah desa menuntaskan masalah-masalah kesejahteraan masyarakat,” ujar Dulata.

Caswen, selaku penerima manfaat program BSPS tidak dapat menutupi kebahagiaaan atas bantuan yang diterima. Ia dan keluarga menempati rumah yang tidak layak huni selama bertahun-tahun.

“Senang dan bersyukur karena sudah tidak khawatir apalagi saat musim hujan sudah tidak takut kedinginan dan bocor lagi,” ujar dia.

Kunjungan kemudian dilanjutkan Dedi Wahidi ke Desa Kedungwungu, Kalianyar dan Tanjakan Kecamatan Krangkeng. Mantan Ketua Tanfidziyah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat tersebut juga mersemikan program pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat.

Bersama rombongan, Dedi Wahidi juga melihat hasil pembangunan pemecah ombak atau breakwater yang tahun lalu dibangun di Desa Tanjakan. Breakwater sepanjang 1,2 kilometer tersebut dibangun menggunakan APBN senilai Rp45 miliar.

Setahun dibangun, manfaat breakwater tersebut kini sudah dirasakan oleh warga. Mereka yang selama bertahun-tahun dihantui abrasi merasa lebih aman dan tidak takut adanya potensi pengikisan pantai.

“Seperti kata kepala desa tadi dulunya masih ada daratan sepanjang beberapa kilometer dan sekarang sudah menjadi laut. Tapi sekarang Alhamdulillah potensi abrasi bisa dibendung bahkan ada kemungkinan kembali timbul daratan efek dari adanya breakwater ini,” ujar Dedi Wahidi.

Sebagai perwakilan masyarakat di legislatif, Dedi Wahidi, benar-benar serius dan fokus menyelesaikan masalah masyarakat pesisir. Terutama menjaga daratan agar tidak terkikis dimakan ombak. Menurut Dedi Wahidi, itulah salah satu tantangan Indramayu sebagai daerah dengan garis pantai sepanjang 147 kilometer.

“Untuk di pantai beberapa desa saja saya sudah membangun breakwater melalui APBN senilai Rp 600 miliar dan kebutuhan masih banyak, mudah-mudahan ke depan bisa terus membangun untuk menjaga masyarakat,” ujar Dedi Wahidi (*)