BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Rp70 Juta Kepada Keluarga Almarhum Affan

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Duka mendalam menyelimuti dunia kerja Indonesia. Affan Kurniawan, pengemudi ojek online sekaligus peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, meninggal dunia saat menjalankan tugas mengantarkan pesanan di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam.

Data GoTo Group menyebut, almarhum masih tercatat sebagai mitra aktif dan tengah “on bid” ketika musibah menimpa. Aktivitas terakhirnya terekam pukul 19.40 WIB.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, menyampaikan belasungkawa saat melayat ke rumah duka. “Almarhum adalah pejuang nafkah yang meninggalkan rumah dengan niat tulus mencari rezeki bagi keluarga. Kehilangan ini menjadi luka bagi kita semua,” ujarnya, Jumat (29/8).

Pramudya menegaskan, ahli waris berhak atas santunan sebesar Rp70 juta. Rinciannya terdiri atas Santunan Kecelakaan Kerja Meninggal Dunia Rp48 juta, Santunan Berkala Rp12 juta, dan biaya pemakaman Rp10 juta. “Kami memastikan hak jaminan sosial segera diterima keluarga. Meski tak bisa menggantikan sosok almarhum, semoga santunan ini meringankan beban keluarga,” katanya.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwakarta, Wira J. Sirait, turut menyampaikan duka cita. Ia menekankan pentingnya jaminan sosial bagi seluruh pekerja, termasuk pekerja informal.

“Pengemudi ojol menghadapi risiko tinggi di jalan setiap hari. Musibah ini menyadarkan kita bahwa di balik setiap pesanan yang sampai ke pelanggan, ada pekerja yang berjuang penuh dedikasi demi keluarganya,” ujar Wira.

Menurutnya, pekerja mandiri dapat mengikuti program Bukan Penerima Upah (BPU) dengan iuran Rp16.800 per bulan untuk perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm). “Iuran kecil, manfaat perlindungan sangat besar,” tegasnya. (***)