Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

BEM USK Mati Suri, Sospolma BEM FISIP Singgung Deretan Masalah

Kepala Departemen Sospolma BEM FISIP USK, Ammar Malik Nabil.

Jurnalis:

Kabar Baru, Aceh – Departemen Sosial dan Politik Mahasiswa (Sospolma) BEM FISIP Universitas Syiah Kuala (USK) melontarkan kritik tajam terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM USK) yang dinilai stagnan dan tidak responsif terhadap berbagai persoalan mahasiswa.

Dalam siaran persnya, Sospolma menyebutkan bahwa BEM USK cenderung larut dalam program formalitas dan abai terhadap fungsi advokatifnya.

Jasa Pembuatan Buku

Kepala Departemen Sospolma BEM FISIP USK, Ammar Malik Nabil, menyatakan bahwa kampus seharusnya menjadi ruang aman dan berpihak kepada mahasiswa.

Namun, saat ini berbagai masalah mendasar yang menyentuh kehidupan mahasiswa justru tidak ditangani secara serius oleh BEM USK.

“BEM tidak boleh tenggelam dalam rutinitas program kerja dan kontestasi semata. Mahasiswa menghadapi tekanan dari kebijakan kampus yang tidak adil, seperti kewajiban melunasi UKT setelah yudisium, padahal mereka sudah tidak lagi menggunakan fasilitas akademik,” tegas Ammar.

Ia menambahkan, persoalan tersebut sudah lama disuarakan mahasiswa, tetapi belum mendapat tanggapan nyata dari BEM USK. Bahkan, menurutnya, justru kelompok-kelompok di luar BEM-lah yang bergerak memperjuangkan penyelesaian isu ini.

“Ke mana BEM USK saat isu-isu seperti ini mencuat?” tanyanya.

Sospolma juga menyoroti kurangnya dukungan BEM USK terhadap gerakan mahasiswa lintas fakultas yang memperjuangkan isu akademik dan sosial.

Tanpa dukungan moral maupun politik dari BEM tingkat universitas, perjuangan mahasiswa menjadi terfragmentasi dan kehilangan daya dorong.

Yang paling disesalkan, kata Ammar, adalah lemahnya sikap BEM USK terhadap isu pelecehan seksual di lingkungan kampus. Menurutnya, BEM seharusnya hadir untuk membela korban, bukan bersikap netral yang justru menormalisasi kekerasan.

“BEM harus menjadi ruang aman dan pemberani. Kita butuh keberanian kolektif untuk membela korban, bukan sekadar simbol kelembagaan,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Sospolma BEM FISIP menegaskan bahwa BEM USK harus segera mereposisi dirinya sebagai lembaga perjuangan yang berpihak pada kepentingan mahasiswa.

Jika tidak mampu menjalankan fungsi representatif dan advokatifnya, maka keberadaannya layak dipertanyakan.

“Mahasiswa butuh representasi yang bekerja nyata, bukan yang hanya hadir dalam selebrasi,” tutup Ammar.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store