Banjir di Jalan Kolonel Rahmat: Warga dan Pengendara Kian Resah, Solusi Ditunggu

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Warga Karajan, Kelurahan Tegalmunjul, Kecamatan Purwakarta, hidup dalam kekhawatiran setiap kali hujan deras mengguyur. Pasalnya, ruas Jalan Kolonel Rahmat yang melintasi wilayah tersebut selalu tergenang banjir, bahkan hanya dalam waktu 20 menit hujan. Ketinggian air kerap mencapai lutut orang dewasa, menyebabkan genangan masuk ke rumah warga dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Ihsan (30), salah seorang warga setempat, mengaku kesulitan menghadapi kondisi tersebut. Menurutnya, banjir yang sudah berlangsung lama ini tak kunjung mendapatkan solusi dari pihak terkait.

“Setiap hujan besar, pasti banjir. Baru hujan sebentar saja, air langsung naik dan masuk ke rumah,” ujar Ihsan saat ditemui, Senin (9/12).

Ihsan menjelaskan, banjir yang terus terjadi disebabkan oleh pendangkalan gorong-gorong serta saluran pembuangan air yang sudah tidak mampu menampung volume air hujan.

“Gorong-gorong di sekitar sini sudah dangkal karena penuh lumpur. Saluran pembuangannya juga kecil, hanya setinggi lutut, jadi tidak cukup untuk mengalirkan air,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa warga setempat sudah sering melaporkan masalah ini kepada pihak terkait, namun hingga kini belum ada tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Kami sering lapor, tapi belum ada solusi. Paling hanya ada yang datang untuk mengecek, setelah itu tidak ada tindak lanjut,” keluhnya.

Ihsan berharap pemerintah daerah lebih serius menangani permasalahan banjir ini agar warga bisa hidup lebih nyaman dan aman.

Tidak hanya warga setempat, pengguna jalan yang melintasi Jalan Kolonel Rahmat juga merasakan dampak buruk dari banjir. Zidan (26), salah seorang pengendara motor, mengungkapkan bahwa genangan air sering kali menyulitkan pengendara, bahkan menyebabkan mesin kendaraan mogok.

“Kalau terpaksa menerjang banjir, motor bisa mati. Kondisi ini sangat mengganggu, apalagi buat kami yang sering lewat sini,” kata Zidan.

Menurutnya, posisi jalan yang berada di cekungan turut memperburuk genangan air saat hujan deras. Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan agar jalan tersebut tidak lagi menjadi titik banjir.

“Entah karena gorong-gorong atau memang posisi jalan yang cekung, yang jelas ini harus segera diperbaiki,” tambahnya.

Warga dan pengguna jalan kini menaruh harapan besar pada pemerintah daerah untuk segera memberikan solusi nyata. Perbaikan infrastruktur, seperti normalisasi gorong-gorong, pelebaran saluran pembuangan, atau peninggian jalan, menjadi langkah yang dinantikan demi mengatasi masalah banjir di kawasan tersebut.

Masyarakat mendesak agar pemerintah tidak hanya melakukan survei, tetapi juga segera mengeksekusi langkah-langkah konkret untuk memastikan keamanan dan kenyamanan warga. Kapan langkah nyata itu akan terwujud? Warga hanya bisa menunggu sambil berharap.