Amplop Viral Said Abdullah di Madura Tidak Boleh Disebut Money Politik
Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabar Baru, Sumenep – Beredarnya video yang viral pekan lalu membuat heboh masyarakat indonesia, pasalnya dalam video tersebut nampak pembagian uang saat pelaksanaan shalat taraweh.
Diketahui uang tersebut berjumlah Rp. 300 ribu, dikemas dengan logo partai PDI dan foto Said Abdullah sebagai ketua Banggar RI dan Bupati Sumenep Ahmad Fauzi.
Dalam hal ini, Ketua Umum Madura Progress Abdillah Zain mengomentari bahwa hal itu sudah biasa dilakukan politisi partai PDI tersebut.
“Saya tidak kaget sama sekali dengan beredarnya video itu, mengingat yang demikian tidak hanya terjadi sekali ini saja, melainkan rutin dilakukan oleh pak Said dan Bupati sumenep saat bulan Ramadhan,” terangnya di Jakarta.
Abdillah Zain juga menghimbau agar kita jangan bikin ribut atas kejadian tersebut.
“Jadi gini, pak Said itu orang yang disegani dan orang baik, banyak manfaatnya bagi masyarakat Madura khususnya Sumenep, jangan sampai kebaikan itu hilang hanya karena gesekan-gesekan yang tidak jelas.” tambahnya.
Viral nya video tersebut menyita perhatian beberapa pihak, termasuk diantaranya Bawaslu RI yang turut menanggapi, sebagian menyebut sebagai money politik.
Tidak diam, Ketua Umum Progress juga menambahkan bahwa yang dilakukan pak Said terhadap ‘warga Sumenep’ itu jauh dari yang namanya money politik.
Menurutnya, _money politik_ dapat diidentifikasi dari adanya transaksi dan terjadi menjelang pemilu, sementara yang dilakukan Said Abdullah tidak masuk ke dalam kategori itu.
Tidak ada transaksi atau paksaan di dalamnya, ini lebih kepada pembagian sedekah Ramadhan yang memang rutin dilakukan tiap tahun oleh Ketua Banggar RI yang sekaligus Plt Ketum PDI Jatim itu.