Dari Rekreasi ke Edukasi, Jatiluhur Jadi Kelas Terbuka untuk Pelajar

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Kawasan Waduk Jatiluhur dinilai memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata edukasi bagi pelajar. Selain menjadi ikon Kabupaten Purwakarta, kawasan ini juga menyimpan nilai sejarah dan teknologi yang penting untuk dipelajari generasi muda.

Bagian Marketing Pariwisata Jatiluhur, Agus Muslih, mengatakan Jatiluhur tidak hanya dikenal sebagai tempat wisata air, tetapi juga memiliki nilai edukatif tinggi. Menurutnya, sektor wisata di Purwakarta kini terus berkembang, termasuk pengembangan pendidikan berbasis wisata.

“Edukasi di Jatiluhur ini memiliki sejarah dan teknologi, terutama di PLTA. Semua itu penting diketahui oleh siswa zaman sekarang,” ujarnya, Jum’at ((7/11).

Agus menjelaskan, Waduk Jatiluhur dapat menjadi sarana belajar bagi pelajar untuk memahami sejarah pembangunan bendungan serta teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang terdapat di kawasan tersebut.

Ia menambahkan, pengetahuan tentang Jatiluhur dapat menumbuhkan rasa bangga di kalangan pelajar. Sebab, bendungan ini merupakan proyek nasional pertama Indonesia dan hingga kini masih menjadi bendungan terbesar di Asia Tenggara.

“Selain menambah pengetahuan, ini juga bisa menjadi kebanggaan bagi pelajar karena Jatiluhur sampai sekarang masih diakui sebagai bendungan terbesar di Asia Tenggara,” tuturnya.

Selain potensi edukatif, kawasan Jatiluhur juga terus dikembangkan dengan berbagai fasilitas pendukung seperti wahana olahraga air, jalur hiking, dan penginapan. Agus menyebut, pihaknya terbuka bagi sekolah-sekolah yang ingin menjadikan Jatiluhur sebagai tujuan wisata edukasi.

“Untuk siswa, Jatiluhur sangat terbuka bagi yang ingin berkunjung. Mereka akan diajak berkeliling untuk mengenal lebih banyak tentang Waduk Jatiluhur, karena ini merupakan wisata edukasi yang dirangkai dengan rekreasi,” jelasnya.

Ia juga menuturkan, pengelola Jatiluhur menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah agar kegiatan wisata edukasi dapat terintegrasi dengan tur kota Purwakarta.

“Kami bersinergi dengan pemerintah daerah agar kegiatan ini saling terhubung. Jadi, ketika ada rombongan siswa yang datang, mereka bisa sekaligus mengikuti tur kota dan wisata edukasi di Jatiluhur,” kata Agus. (*)