IPB University Resmi Buka Sekolah Pemerintahan Desa 2025, 210 Aparat Siap Wujudkan Desa Presisi

Jurnalis: Redaksi Gorontalo
Kabar Baru, Bogor -Institut Pertanian Bogor (IPB University) resmi membuka Sekolah Pemerintahan Desa (SPD) Kabupaten Bogor Tahun 2025 pada Kamis (7/8/2025).
Acara pembukaan digelar di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Kampus IPB Dramaga, Bogor, dan dihadiri oleh 210 peserta dari 70 desa yang terdiri atas kepala desa, operator sosial, dan operator spasial.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan diskusi panel menghadirkan dua narasumber nasional, yakni Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI, Ferry Juliantono, serta Wakil Kepala I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan RI, Nanik S. Dayang. SPD Angkatan Kelima ini mengusung tema “Cerdas, Presisi, Istimewa” sebagai semangat utama membangun kapasitas aparatur desa.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Prof. Deni Noviana, dalam sambutannya menyampaikan bahwa IPB University berkomitmen melahirkan lulusan yang siap menjadi agen perubahan di desa. Meskipun durasi program tergolong singkat, peserta SPD tetap akan dinyatakan lulus dan mengikuti wisuda pada Desember mendatang.
Ia juga menitipkan pesan kepada bapak/ibu peserta untuk menjadi motor penggerak perubahan di desa masing-masing. Tentu dengan sumber yang difasilitasi oleh Bupati.
“Jadi, gunakan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama dalam pendidikan di SPD ini untuk meningkatkan pelayanan desa yang lebih baik, adil dan sejahtera.” Ujar Prof. Deni.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Sofyan Sjaf, Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, mengatakan SPD hadir karena kami menganggap ada satu referensi menarik dan contoh yang baik, yaitu bagaimana China mengentaskan kemiskinan.
Lebih lanjut, Prof Sofyan menjelaskan ada dua faktor yang dilakukan pemerintah China dalam mengentaskan kemiskinan yaitu pertama, bagaimana mereka melakukan pendataan secara presisi dan akurat tentang kondisi eksisting masyarakatnya dan potensi sumberdaya yang ada. Kedua, bagaimana mereka memotret kelembagaan ekonominya yang ada di masyarakat sembari menyelesaikan persoalan sumberdaya manusia.
“Ketika tahun 2021, saya berdiskusi dengan pemerintah kabupaten Bogor bersama pak Kadis DPMD. Kita harus menggagas contoh bagaimana melaksanakan pembangunan desa yang merupakan bagian penting untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa, yakni kemiskinan,pengangguran, stunting dan sebagainya dengan cara memberikan pengetahuan.” tutur Bang Dekan sapaan akrabnya.
Menurutnya, tingkat pendidikan di desa itu sangat beragam sehingga lahirlah sekolah pemerintahan desa angkatan pertama dengan jumlah aparat yang disekolahkan di IPB sebanyak 120 orang dari 40 desa.
“Alhamdulillah, terus bertambah hingga hari ini bertambah 210 peserta dari 70 desa. Secara total jumlah desa yang sudah duselesaikan sebanyak 290 Desa. Jadi, kita sudah punya alumni sebanyak 870 aparat desa yang lahir dari Sekolah Pemerintahan Desa.” jelasnya.
Kesempatan yang sama, Renaldi Yushab Fiansyah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bogor, mengatakab kabupaten bogor adalah rumah bagi 416 desa, dengan dinamikanya yang luar biasa sehingga di sinilah dapat dilihat peran desa menjadi semakin jelas, sebagai ujung tombak dalam pembangunan daerah.
Lebih lanjut, Renaldi Yushab Fiansyah, menjelaskan saat ini pemerintah pusat juga terus mendorong upaya dalam mentransformasi desa dengan berbagai program mulai dari penguatan koperasi desa, kemandirian ekonomi berbasis lokal, hingga perluasan digitalisasi pelayanan publik.
“Melalui sekolah pemerintahan desa ini, kita dapat membangun sebuah ekosistem pembelajaran desa yang berkelanjutan, tidak berhenti pada aspek pelatihan saja, tapi bergerak menuju implementasi nyata.” tutur Kadis.
Ia juga menegaskan salah satu wujudnya adalah melalui program data desa presisi, yang mulai kita dorong bersama, sebagai instrumen perencanaan berbasis bukti.
“Saat ini, memang baru ada 3 (tiga) desa yang telah melaksanakan program data desa presisi. namun saya berharap, kedepan semua desa dapat melaksanakannya. saya menaruh harapan besar kepada seluruh para kepala desa, operator sosial, dan operator spasial untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran ini dengan sungguh-sungguh, sebagai bentuk komitmen untuk membentuk masa depan desa yang lebih baik.” tutupnya.