Senator ARK Minta Presiden Selamatkan BUMN Perikanan Indonesia di Sorong

Jurnalis: Redaksi

Kabar Baru, Sorong – Senator asal Papua Barat Daya, Agustinus R. Kambuaya, meminta Presiden RI memberikan perhatian serius terhadap keberlangsungan Perum Perikanan Indonesia (dahulu Usahamina) yang saat ini nyaris berhenti beroperasi di Sorong.

Menurutnya, kebangkitan kembali BUMN perikanan ini akan menjadi simbol kemandirian ekonomi bangsa, khususnya di wilayah timur Indonesia.

Agustinus mengungkapkan, pada awal 1990-an Usahamina menjadi satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang perikanan dan hasil laut.

Keberadaannya memberi kepastian pasar bagi nelayan tangkap, dengan harga yang layak dan stabil.

“Potensi pendapatan perusahaan ini dulu pernah mencapai Rp1–5 miliar per bulan, bahkan menjadi pintu ekspor ikan laut terbaik dari wilayah timur, terutama Papua,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).

Namun, ia menyebutkan, kebijakan rasionalisasi yang dilakukan kementerian terkait membuat Perum Perikanan Indonesia mengalami stagnasi hingga nyaris tutup.

Saat ini, seluruh aktivitas seperti pabrik es batu, pendinginan, dan pembekuan ikan sudah tidak berjalan.

Gedung-gedung mengalami kerusakan, sementara jumlah karyawan tersisa hanya sekitar 10 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di wilayah lain. Unit perusahaan di Merauke telah tutup, di Maluku Utara hanya tersisa satu manajer, sementara Makassar dan Bali juga mengalami kemunduran.

“Di Papua Barat Daya, sektor swasta kini menguasai pemasaran ikan. Padahal BUMN perikanan adalah bukti nyata hadirnya negara dalam usaha perikanan laut,” tegasnya.

Agustinus menilai momentum peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus menjadi saat tepat bagi pemerintah pusat untuk menghidupkan kembali BUMN perikanan.

Ia menekankan, negara harus hadir dan lebih kuat daripada aktor non-negara dalam sektor strategis seperti perikanan.

“Kalau peran negara berkurang, swasta akan menguat, dan rasa cinta serta bangga pada negara akan memudar. Ekonomi kita akan mengarah pada liberalisasi lewat privatisasi, bukan lagi ekonomi Pancasila sesuai manifesto ekonomi politik bangsa,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan ajakan, “Selamatkan Perikanan Indonesia Sorong, selamatkan nasib nelayan Papua Barat Daya.”