PLTP Ijen Resmi Beroperasi, Jadi Tonggak Baru Energi Terbarukan di Jawa Timur

Jurnalis: Masudi
Kabar Baru, Jawa Timur– Presiden Prabowo Subianto meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen yang berlokasi di Bondowoso, Jawa Timur. Ini menjadi PLTP pertama di Jawa Timur dan simbol langkah besar Indonesia menuju penggunaan energi ramah lingkungan. Proyek ini menelan investasi sebesar Rp 3,9 triliun.
Peresmian PLTP Ijen dilakukan serentak dengan tujuh PLTP lain serta 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di 15 provinsi. Melalui sambutan virtual, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia punya potensi besar di sektor energi terbarukan.
“Kita diberkahi kekayaan sumber daya energi. Ini bukti bahwa bangsa Indonesia mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya,” Ucap Prabowo Subianto
PLTP Ijen saat ini memiliki kapasitas awal 35 megawatt (MW), dari target total 110 MW. Energi yang dihasilkan akan disalurkan ke sistem kelistrikan Jawa-Bali, cukup untuk mengaliri sekitar 85 ribu rumah tangga. Pembangkit ini dibangun di atas lahan seluas 117 hektare.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang hadir langsung menyebut proyek ini sebagai langkah nyata dalam mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.
“Kami jalankan arahan Presiden agar transisi energi terus dilakukan. Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga ekonomi dan lapangan kerja,” ujar Bahlil.
Ia menjelaskan bahwa pembangkit ini mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen. Selain itu, kontribusi ekonomi PLTP dan bonus dari hasil panas bumi diperkirakan menyumbang Rp 426,5 miliar per tahun.
PLTP Ijen juga membuka peluang kerja yang luas. Total 1.404 tenaga kerja terlibat sejak awal pembangunan hingga operasional, termasuk 191 tenaga kerja lokal. Sistem pembangkit ini memakai teknologi binary dua fase dengan sistem reinjeksi 100 persen—artinya limbah panas bumi dikembalikan ke dalam tanah, sehingga lebih ramah lingkungan dan hampir tanpa emisi.
Secara teknis, proyek ini melibatkan pembangunan enam sumur produksi, satu sumur injeksi, dua sumur cadangan, serta jaringan listrik yang dilengkapi 83 menara transmisi bertegangan 150 kV.
PLTP Ijen mulai beroperasi secara komersial pada Februari 2025. Proyek ini dikembangkan melalui kerja sama antara PT Medco Power Indonesia dan perusahaan asal Amerika Serikat, Ormat Technologies, melalui anak usaha PT Medco Cahaya Geothermal.
Dengan hadirnya PLTP Ijen, Indonesia menunjukkan keseriusannya untuk beralih ke energi bersih sekaligus menciptakan manfaat ekonomi bagi daerah dan masyarakat.