Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Kolaborasi UNAIR dan Konservasi Indonesia Lahirkan SeeShark, Harapan Baru

Jurnalis:

BANYUWANGI – Upaya penyelamatan populasi hiu di perairan Indonesia mendapatkan angin segar berkat kolaborasi strategis antara dunia akademik dan organisasi konservasi. Tim peneliti dari FIKKIA Universitas Airlangga, yang terdiri dari Oka Bayu Pratama, Muhammad Khoirul Anwar, dan Putri Asfarina Ifada, berhasil mengembangkan platform AI “SeeShark” berkat dukungan hibah dari Konservasi Indonesia.

Cuplikan Layar Aplikasi (Sumber: seeshark.org)

Proyek ini bermula dari tantangan nyata di lapangan: sulitnya mengumpulkan data pendaratan hiu secara cepat dan akurat. Data ini krusial untuk memahami status populasi, pola penangkapan, dan merumuskan kebijakan perlindungan yang berbasis sains. Namun, keterbatasan jumlah enumerator (petugas pendata) dan biaya yang tinggi menjadi penghalang utama.

Jasa Pembuatan Buku

“Kerja sama dengan Konservasi Indonesia memungkinkan kami untuk menerjemahkan masalah riil di lapangan menjadi sebuah solusi teknologi. Dukungan mereka tidak hanya berupa finansial, tetapi juga wawasan mendalam mengenai kebutuhan konservasi yang sesungguhnya,” ungkap Oka Bayu Pratama, ketua tim.

SeeShark bekerja dengan cara yang revolusioner. Hanya dengan menggunakan gambar potongan tubuh hiu, sistem AI ini dapat mengidentifikasi spesiesnya dalam hitungan detik. Teknologi ini secara drastis mengurangi beban kerja enumerator dan meningkatkan volume data secara eksponensial.

Putri Asfarina Ifada menyoroti dampak langsung penemuan ini bagi para pembuat kebijakan. “Data adalah fondasi dari konservasi yang efektif. Tanpa data yang akurat dan melimpah, kebijakan yang kita buat mungkin tidak akan tepat sasaran. SeeShark menyediakan alat untuk membangun fondasi data yang solid, memastikan setiap upaya perlindungan hiu didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat,” terangnya.

Inovasi ini tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga meningkatkan kualitas data. Akurasi sistem yang 17,16% lebih tinggi dari metode manual menjadi bukti validitasnya.

“Dari sisi teknologi, kami ingin menunjukkan bahwa AI dapat menjadi sekutu yang kuat bagi lingkungan. Kami melatih model ini untuk berpikir seperti seorang ahli biologi kelautan, namun dengan kecepatan ribuan kali lipat. Ini adalah bentuk kontribusi kami untuk menjaga keanekaragaman hayati laut,” tambah Muhammad Khoirul Anwar.

Dengan telah dikantonginya 2 Hak Cipta dan 1 permohonan paten, proyek SeeShark menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara akademisi dan praktisi konservasi dapat melahirkan inovasi yang berdampak luas bagi pelestarian alam Indonesia.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store