Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Soal Kabar Dugaan Pembohongan Publik Karyawan SGN Glenmore Dikunker Mentan, GM Hingga Dirut SGN Kompak Bungkam

M. Yunus Wahyudi, Ketua Pejuang Laskar Putih. (Foto: Dokumentasi).

Jurnalis:

KABAR BARU, BANYUWANGI – Kabar soal dugaan  pembohongan publik yang dilakukan oleh rombongan karyawan aktiv Pabrik Gula (PG) Sinergi Gula Nusantara (SGN) Glenmore, Banyuwangi, dihadapan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di PG Jatiroto, Lumajang, pada Selasa, 10 Juni 2025 lalu terus menjadi perhatian publik.

Seperti dikabarkan rombongan karyawan aktiv PT SGN Glenmore, mengaku menjadi petani Tebu Rakyat (TR)  saat Kunker Mentan Amran Sulaiman.

Jasa Pembuatan Buku

Setelah Kiki salah satu petani TR asal Kecamatan Glenmore, dan Rojikin, Tokoh Masyarakat (Tomas) Glenmore, Banyuwangi  menyayangkan peristiwa tersebut, kini giliran M. Yunus Wahyudi, Ketua Pejuang Laskar Putih, ikut mengkritisi pengakuan rombongan karyawan SGN Glenmore.

“Jika kejadian itu benar sama artinya ada kejahatan terselubung dilingkungan PT SGN Glenmore, kata Yunus Wahyudi, kepada wartawan. Selasa, (17/6/2025).

Menurut Yunus, sapaan akrabnya kejadian ini tidak boleh dibiarkan, harus disikapi. Seharusnya karyawan aktiv PT SGN Glenmore, tidak boleh melakukan hal tersebut.

“Mereka bekerja di SGN Glenmore, digaji menggunakan uang negara yang berasal dari rakyat tidak boleh semaunya sendiri. Dan tidak boleh merasa memiliki perusahan tersebut,” ucap Yunus, pria yang berjuluk Harimau Blambangan.

Oleh karena itu, kata Yunus, dirinya akan segera lakukan kordinasi dengan teman – teman yang berada di wilayah Glenmore,untuk melakukan sebuah gerakan melawan kesewenang – wenangan karyawan SGN Glenmore.

“Ini karepe dewe, (maunya sendiri) yang tidak boleh dibiarkan. Harus kita luruskan dan kita lawan dengan gerakan,” ungkap Yunus.

Namun sayang soal kabar dugaan pembohongan publik tersebut General Manager SGN Glenmore, Banyuwangi Sugondo dan juga Direktur SGN Mahmudi kompak bungkam. Saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan whatsapp pada Senin, 16 Juni 2025 mereka tidak merespon. Pertanyaan wartawan hanya di baca namun tidak di balas.

Diberitakan sebelumnya, Tokoh Masyarakat (Tomas) Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, meminta agar PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan PTPN 1 Regional 5 melakukan reformasi atau evaluasi terhadap managemen dan seluruh karyawan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rojikin, salah satu Tomas asal Desa Sepanjang, Glenmore, kepada awak media. Sabtu, (14/6/2025).

“Sebagai tokoh masyarakat sekitar Pabrik Gula (PG) SGN, Glenmore, kami berharap agar pihak SGN dan PTPN 1 Regional 5 mengevaluasi SDM di jajaran manegeman dan karyawan,” kata Rojikin.

Apa yang disampaikan oleh Rojikin, tersebut tentunya bukan tanpa alasan, mengingat atau menyusul belakangan ini santernya kabar soal dugaan pembohongan publik yang dilakukan oleh rombongan karyawan PT SGN Glenmore, di acara Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di PG Jatiroto, pada Selasa,  10 Juni alu.

Disitu di ceritakan rombongan karyawan SGN yang diduga dikomando oleh Manager Tanaman, SGN Glenmore, itu datang dan mengaku sebagai petani Tebu Rakyat (TR). Padahal menurut informasi diantara mereka tidak ada satupun yang berprofesi sebagai petani tebu, justru mereka adalah karyawan aktiv SGN Glenmore.

“Oleh karena itu kami sangat berharap ada evaluasi SDM dijajaran SGN dan PTPN 1 Regional 5 yang berada diwilayah Glenmore, Banyuwangi,” tegas Rojikin, Tomas sekaligus Kepala Desa (Kades) Sepanjang.

Dan yang kedua, kata Rojikin, kita juga meminta agar pihak SGN dan PTPN ini mereformasi budaya atau karakter ABS (Asal Bapak Senang).

“Jika budaya ABS ini tetap dipelihara jangan harap perusahaan akan bisa sukses,” terangnya.

Rojikin mengungkapkan, peristiwa pada Selasa, 10 Juni 2025 di PG Jatiroto, Lumajang, itu bisa kita jadikan contoh atau cerminan. Kita bisa membayangkan sekelas menteri saja dibohongi apalagi masyarakat.

“Mereka harus ingat, anggaran yang digunakan untuk mengelola perusahan dan perkebunan ini adalah anggaran negara yang berasal dari masyarakat,” pungkas Rojikin. (*)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store