BRIDA Sumenep Padukan Format Riset dan Penelitian LPPM Kampus

Jurnalis: Rifan Anshory

Kabar Baru, Sumenep – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mensosialisasikan panduan teknis format penyusunan riset dan penelitian untuk Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) perguruan tinggi.

Kegiatan ini dihadiri perwakilan LPPM dari 12 perguruan tinggi yang digelar di Ruang Rapat BRIDA Sumenep, pada Kamis (8/5).

Kepala BRIDA Sumenep, Benny Irawan, mengatakan, tahun ini, BRIDA membuka kesempatan seluas-luasnya bagi perguruan tinggi untuk memperoleh fasilitas dalam penyusunan riset.

“Tujuannya adalah agar setiap penelitian yang dihasilkan dapat memberikan dampak nyata bagi pembangunan daerah serta menjadi acuan dalam perumusan kebijakan,” katanya, dikutip Jumat (9/5).

Lebih lanjut, Benny menekankan pentingnya keseragaman format pengajuan, baik melalui sistem aplikasi berbasis web maupun dokumen proposal riset.

“Kami akan melakukan seleksi ketat terhadap seluruh proposal yang masuk. Tidak semua akan diterima, melainkan kami mengutamakan kualitas sebagai bahan pertimbangan untuk kebijakan daerah,” tegasnya.

Sosialisasi ini juga merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara BRIDA dan perguruan tinggi.

“Bagi perguruan tinggi yang masa berlaku MoU-nya telah habis, dapat melakukan koordinasi kembali dengan BRIDA,” ungkap Benny.

Benny menegaskan, setiap riset dan inovasi harus memenuhi standar mutu tinggi, mengingat perannya sebagai dasar pengambilan kebijakan.

Oleh karena itu, BRIDA akan memprioritaskan riset yang relevan dan berkualitas untuk mendukung arah pembangunan daerah.

“Meski dalam kondisi efisiensi anggaran, Pemerintah Kabupaten Sumenep tetap berkomitmen meningkatkan pembangunan melalui formulasi riset dan inovasi yang terukur,” pungkasnya.

Dengan langkah ini, BRIDA Sumenep berharap dapat memperkuat sinergi antara dunia akademik dan pemerintah daerah guna mendorong pembangunan berbasis penelitian.